Penambalan Bendung Karet Dihentikan, Muka Air Krueng Aceh Lewati Risdam

Hujan yang melanda Aceh Besar dan Banda Aceh dalam beberapa hari ini menyebabkan muka air Krueng Aceh meninggi dan melewati risdam

Editor: bakri
SERAMBINEWS/PDAM Tirta Daroy
Risdam atau bendungan sementara yang telah dibangun pihak PDAM Tirta Daroy, bersama Balai Wilayah Sungai I Sumatera terendam air bah yang datang dengan dari hulu Sungai, Krueng Aceh, Seulimum, Aceh Besar. 

BANDA ACEH - Hujan yang melanda Aceh Besar dan Banda Aceh dalam beberapa hari ini menyebabkan muka air Krueng Aceh meninggi dan melewati risdam (bendung sementara). Akibatnya, pekerjaan penambalan bendung karet yang dilakukan PDAM Tirta Daroy, PDAM Tirta Mountala, dan Balai Wilayah Sungai (BWS) I Sumatera terpaksa dihentikan.

“Pekerjaan penambalan sudah dihentikan sejak Senin (29/3/2021). Penambalan akan dilanjutkan jika muka air Krueng Aceh turun,” kata Direktur Teknik PDAM Tirta Daroy Banda Aceh, Irwandi.

Dikatakan, tingginya muka air Krueng Aceh dampak curah hujan yang tinggi di hulu sungai menyebabkan risdam terendam banjir. Padahal untuk melakukan penambalan karet bendung yang bocor, area risdam harus bebas dari genangan. Apalagi karet bendung yang bocor ada di bagian bawah. “Pada hari Minggu (28/3/2021) masih ada pekerjaan penambalan. Namun karena muka air terus meninggi, Senin (29/3/2021), pekerjaan dihentikan,” terang Irwandi.

Dikatakan, ada lima hingga tujuh titik lokasi karet bendungan yang bocor. Malah, ada titik yang terkoyak hingga 6 meter. Saat ini pekerja sedang membersihkan lumpur yang di dalam karet bendung. Namun, karena Krueng Aceh banjir, pekerjaan pembersihan dihentikan, dan kemungkinan akan mengulang lagi pekerjaan itu.

“Belum selesai lumpur dari dalam karet bendungan dibersihkan, muka air Krueng Aceh terus meninggi. Pekerjaan pun terpaksa dihentikan, karena memang tak mungkin dilakukan dengan kondisi air yang besar seperti sekarang. Karena juga beresiko terhadap para pekerja,” ujar Irwandi.

Dikatakan, hingga Selasa (30/3/2021) siang, permukaan air sungai masih tinggi dan belum menunjukkan tanda-tanda terjadi penurunan. Dia khawatir, jika di hulu masih terus terjadi hujan, maka waktu penyelesaian pekerjaan penambalan karet bendung akan terus molor.

“Awalnya, pekerjaan penambalan karet bendung tersebut direncanakan pada awal Januari lalu. Namun karena intensitas hujan saat itu tergolong tinggi, maka pekerjaannya ditunda hingga awal Maret. Ternyata saat sedang dalam pengerjaan, intensitas hujan di akhir Maret ini hampir sama dengan Januari lalu.”

“Meski begitu pekerjaan penambalan karet bendung tetap harus dilakukan. Ini juga sebagai upaya meningkatkan pelayanan air bersih kepada seluruh pelanggan PDAM Tirta Daroy. Kita berharap, dalam beberapa hari ke depan muka air Krueng Aceh bisa kembali normal, agar pekerjaan penambalan bisa kembali dilakukan. Apalagi dua pekan ke depan akan masuk bulan Ramadhan,” tutur Direktur Teknik PDAM Tirta Daroy Banda Aceh, Irwandi.

Sementara itu Kepala Dinas PUPR Kota Banda Aceh, Jalaluddin mengatakan, upaya yang dilakukan pihak PDAM Tirta Daroy, PDAM Tirta Mountala, dan pihak BWS I Sumatera  untuk menambal karet bendung yang bocor sudah berjalan maksimal.

Namun, karena dua hari ini kawasan Aceh Besar dan Banda Aceh diguyur hujan, menyebabkan muka air Krueng Aceh naik, dan merendam risdam, membuat pekerjaan penambalan harus dihentikan.

“Apalagi ada beberapa bagian tanggul risdam yang jebol akibat tekanan air, sehingga harus dibuat kembali agar laju air ke bendung karet bisa dihempang,” tandas Jalaluddin.(her)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved