Luar Negeri

Polisi Bongkar Kejahatan Pasutri Bunuh Anak, Berawal Temukan Mayat di Loteng saat Padamkan Kebakaran

Sebuah kebakaran besar akhirnya menguak sebuah kasus kekerasan dan pembunuhan terhadap seorang anak.

Editor: Faisal Zamzami
eva.vn
Sebuah kebakaran besar akhirnya menguak kasus kekerasan dan pembunuhan terhadap anak yang dilakukan pasutri ini. 

SERAMBINEWS.COM – Sebuah kebakaran besar akhirnya menguak sebuah kasus kekerasan dan pembunuhan terhadap seorang anak.

Melansir Dailymail, pada tanggal 31 Maret, pengadilan Kota Phoenix, Arizona, Amerika Serikat, menuduh pasangan Maribel Loera (51) dan Rafael (57) atas pembunuhan.

Korbannya adalah putri angkat mereka, Ana Loera, yang meninggal pada tahun 2017 lalu di usia 10 tahun.

Pada saat itu, Rafael memberitahu polisi bahwa pada Juli 2017, Ana kecil sedang sakit parah.

Namun anehnya, pasangan itu menunggu beberapa hari sebelum mencari bantuan medis.

Setelah itu, Rafael langsung memberitahu polisi bahwa Ana telah meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.

Tetapi kematian tersebut tidak dilaporkan kepada pihak berwenang karena pasangan tersebut khawatir anak-anak angkat lainnya akan dibawa pergi.

Sejak Juli 2017, tidak ada lagi yang pernah melihat Ana.

Hingga Februari 2020, sebuah kebakaran terjadi di rumah Rafael dan Maribel.

Rafael mengatakan kepada pihak penyidik bahwa dirinya sedang menyedot bensin dari truk, kemudian membakar rumah itu karena merasa putus asa dan ingin bunuh diri.

Tidak ada yang menyangka tindakan ini membantu polisi mengungkap rahasia yang kelam.

s
Rafael dan Mirabel. (eva.vn)

Baca juga: Pembunuhan Berantai di Kulon Progo, Korban Diberi Minum Bersoda Campur Obat Flu, Ini 5 Faktanya

Baca juga: Polisi Serahkan Tsk & BB ke Kejari Bener Meriah, Kasus Pembunuhan Korbannya Dikubur di Septic Tank

Saat memadamkan api, petugas pemadam kebakaran secara tidak sengaja menemukan tubuh yang membusuk di loteng yang terisolasi.

Itu adalah tubuh Ana yang bernasib malang.

Kira-kira seminggu sebelum kebakaran terjadi, putri angkat pasangan itu yang berusia 11 tahun, menelepon polisi bahwa dia telah ditinggalkan sendirian selama dua hari oleh orangtuanya.

Ia merasa ketakutan dan kelaparan. Gadis kecil itu mengatakan bahwa ibunya, Maribel, memukulinya beberapa kali dengan tali panjang yang diikat.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved