Berita Luar Negeri

Termasuk Indonesia, 533 Juta Data Pengguna Facebook Bocor, 4 Negara Ini Paling Banyak

Kali ini, data pribadi miliki lebih dari 533 juta pengguna Facebook dari 106 negara dilaporkan telah bocor dan beredar di internet

Editor: Muhammad Hadi
qz.com
Ilustrasi Facebook 

Termasuk Indonesia, Data 533 Juta Pengguna Facebook Bocor, 5 Negara Ini Paling Banyak

SERAMBINEWS.COM - Kebocoran data menjadi hal yang kerap terjadi di era yang serba internet ini.

Kali ini, data pribadi miliki lebih dari 533 juta pengguna Facebook dari 106 negara dilaporkan telah bocor dan beredar di internet. 

Pengguna Facebook yang paling banyak terdampak berasal dari negara Mesir dengan 44,8 juta, Tunisia (39,5 juta), Italia (35,6 juta), dan Amerika Serikat (32,3 juta). 

Sejumlah pengguna Facebook asal Indonesia tak luput jadi korban dari kebocoran data ini, jumlah mencapai 130.000 pengguna. 

Baca juga: Muncul Wanita Bugil Saat Rapat Covid-19 Lewat Zoom, Ternyata Istri Pejabat Keluar dari Kamar Mandi

Data pribadi yang bocor meliputi informasi nama lengkap, nomor telepon, lokasi, tanggal lahir, ID Facebook, gender, pekerjaan, asal negara, status pernikahan, hingga alamat e-mail. 

Ratusan data pengguna ini disebarkan oleh seorang pengguna di forum peretas amatir secara gratis baru-baru ini. 

Hal ini membuat ratusan juta data tersebut tersedia secara luas bagi siapapun yang mengaksesnya. 

Facebook, melalui juru bicaranya, telah mengonfirmasi kebocoran data ini.

Menurut juru bicara Facebook, ratusan juta data pengguna ini bocor karena adanya kerentanan keamanan yang dialami Facebook.

Baca juga: Beredar Video Joget TikTok Napi Wanita dan Pria di Lapas, Begini Nasib Kalapas Pariaman

Kerentanan ini sendiri sudah ditambal pada 2019 lalu. 

Kendati kebocoran data sudah terjadi dua tahun yang lalu, masih ada ancaman kejahatan siber yang mengintai para pengguna Facebook yang jadi korban kebocoran data ini. 

Hal tersebut diungkapkan Chief Technology Officer (CTO) dari firma intelijen kejahatan siber Hudson Rock, Alon Gal, yang juga menjadi orang pertama yang menemukan kebocoran data ini di internet pada Januari lalu. 

Gal bilang, informasi pribadi yang bocor dapat memberikan informasi berbagai bagi para penjahat siber.

Informasi ini dapat digunakan untuk melakukan penyamaran bahkan penipuan atas nama korban kebocoran data. 

Baca juga: Harga Emas Hari Ini Turun, Berikut Rincian Harga Emas Per Gram Senin 5 Maret 2021

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved