Internasional

Wakil Presiden Turki Sebut Pensiunan Laksamana Seperti 'Bersiul di Kuburan'

Wakil Presiden Turki Fuat Oktay menegaskan para pensiunan laksamana sebagai pengecut dan seperti bersiul di kuburan.

Editor: M Nur Pakar
Twitter
Wakil Presiden Turki Fuat Oktay 

SERAMBINEWS.COM, ISTANBUL - Wakil Presiden Turki Fuat Oktay menegaskan para pensiunan Laksamana sebagai pengecut dan seperti bersiul di kuburan.

Sekelompok pensiunan Laksamana Turki mendapat kecaman pada Minggu (4/4/2021) karena mengeluarkan pernyataan bahwa pejabat pemerintah terkait dengan sejarah kudeta militer Turki.

103 Mantan perwira Angkatan Laut mengkritik saran, Turki dapat menarik diri dari perjanjian internasional yang mengatur pengiriman melalui selat Bosporus dan Dardanelles.

Sehingga, dapat menghubungkan Laut Mediterania ke Laut Hitam.

Dilansir AP, Wakil Presiden Turki Fuat Oktay mengecam para pensiunan Laksamana itu.

Numan Kurtulus, wakil pemimpin partai yang berkuasa di Turki, men-tweet bahwa mereka adalah pecinta Turki kuno yang melihat diri mereka di atas kehendak bangsa.

Baca juga: VIDEO - Pesawat Pengintai Turki Rekam Aksi Kapal Penjaga Pantai Yunani ‘Usir’ Perahu Pencari Suaka

Kemungkinan untuk meninggalkan Konvensi Montreux 1936 dimunculkan pada awal minggu ini, selama diskusi tentang pembangunan kanal pengiriman ke utara Istanbul yang akan melewati Bosporus.

"Fakta bahwa penarikan diri dari Konvensi Montreux terbuka untuk diperdebatkan sebagai bagian dari pembicaraan di Selat Istanbul," kata pensiunan laksamana dalam deklarasi yang dirilis Sabtu (3/4/2021) malam.

"Kewenangan untuk keluar dari perjanjian internasional harus ditanggapi dengan keprihatinan," tambah deklarasi.

"Kami percaya semua jenis pernyataan dan tindakan yang akan mengarah pada diskusi tentang Konvensi Montreux, yang memiliki tempat penting kelangsungan hidup Turki, harus dihindari," kata kelompok itu.

Partai yang berkuasa dan pejabat pemerintah memiliki kesamaan dengan pernyataan yang menyertai pengambilalihan militer di masa lalu di Turki.

Baca juga: Turki Mencatat 44.756 kasus Baru Virus Corona, Menjadi Kasus Harian Tertinggi

Kepala jaksa di Ankara meluncurkan penyelidikan atas pernyataan para laksamana.

Turki mengalami kudeta pada tahun 1960, 1971 dan 1980, dan intervensi militer tahun 1997.

Menyebabkan pengunduran diri pemerintah koalisi yang dipimpin oleh Islam.

Pada 2016, kudeta yang gagal menyebabkan lebih dari 250 kematian.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved