Ketua Tastafi Aceh Utara Sampaikan Hal Ini kepada Ulama Kharismatik Aceh
Kesimpulan kajian tersebut antara lain Masjid lama yang ditinggalkan karena pembangunan Masjid baru wajib dilestarikan.
Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Lima ulama kharismatik Aceh menjadi pentashih dalam mubahatsah (kajian) ilmiah yang diadakan Majelis Pengajian Tasawuf Tauhid dan Fiqh (Tastafi) Aceh Utara di Dayah Babussalam, Matangkuli, Rabu (7/4/2021).
Kesimpulan kajian tersebut antara lain Masjid lama yang ditinggalkan karena pembangunan Masjid baru wajib dilestarikan.
Kesimpulan tersebut merupakan hasil mubahatsah Tastafi ke-5, yang dikeluarkan setelah ditashih oleh lima ulama senior Aceh pada seusai berlangsungnya acara mubahatsah tersebut.
Kelima ulama senior yang terlibat sebagai pentashih yaitu Tgk H Abdul Manan Ahmad (Abu Manan Blang jruen), lalu Abi Ja’far Lhoknibong.
Kemudian, Drs Tgk H Daud Hasbi, MAg (Abi Daud Hasbi), Tgk Nuruddin (Abati Buloh), serta Tgk H Muhammad Amin Daud (Ayah Cot Trueng), yang merupakan Ketua Umum Majelis Tastafi Aceh.
Baca juga: Lima Ulama Aceh Sampaikan Hasil Kajian Soal Pembangunan Masjid Baru, Begini Kesimpulannya
Baca juga: Siti Nuraida, Remaja 16 Tahun Hidup Sendirian di Rumah Reot, Ibu Meninggal, Ayah Nikah Lagi
Baca juga: Pepet dan Jambret Ibu Muda di Jalan Raya, Dua Pemuda Wih Pesam Dibekuk Polisi
Selain menghadirkan para ulama senior, mubahatsah ke-5 Majelis Tastafi ini juga menghadirkan sejumlah ulama muda yang juga berperan sebagai mubahis (pembahas).
Masing-masing adalah, Abi H Muhammad Baidhawi, Tgk Syahrial Caleue, Tgk Dr Hasbullah A Wahab, Tgk Rizwan H Ali, MA, Tgk Mursyidi, Tgk Dr Muntasir, Tgk Taufik Yacob, Tgk Dr A Mannan, Tgk Dr Safriadi, Tgk Sulaiman, Abah Zarkasyi, dan sebagainya.
Ketua Tastafi Aceh Utara, Tgk H Sirajuddin Hanafi dalam siaran pers yang diterima Serambinews.com, Rabu (7/4/20021), menyebutkan, acara mubahatsah dengan tema yang dibahas merupakan usulan dari masyarakat.
Ulama yang akrab disapa Waled Sirajuddin ini juga menyampaikan, bahwa periode kepengurusannya dalam Majelis Tastafi Aceh Utara ini akan berakhir pada Oktober 2021.
"Oleh sebab itu, saya sangat mengharapkan agar ke depan dapat lahir ketua baru dan kami siap untuk memperkuat setiap kegiatan Majelis Tastafi," ujar Pimpinan Dayah Babussalam Al-Hanafiyah Matangkuli didampingi Sekretaris Tastafi Aceh Utara, Tgk H Zulfadli Landeng.
Baca juga: 60 Napi Jalani Rehabilitasi Atasi Ketergantungan Narkoba
Baca juga: Konsumsi Sayur dan Buah saat Sahur dan Buka Puasa, Simak Manfaatnya, di Antaranya Jaga Stamina
Baca juga: Aminullah: JKPI Programkan Banda Aceh Adakan Festival Kopi Dunia
Selain presentasi makalah yang telah disiapkan, para mubahis (pembahas) acara ini saling mengeluarkan pendapat dengan penuh adab dan mengambil referensi dari berbagai kitab-kitab turast (klasik) dan kitab-kitab ulama kontemporer.
Selain menghadirkan seratusan undangan dari luar, acara mubahatsah Tastafi di Dayah Babussalam Matangkuli ini juga dihadiri dua ribuan santri.
Ikut juga dihadiri Wakil Bupati Aceh Utara dan Dr Iskandar Zulkarnaen dari Unimal serta para tamu lainnya.(*)
Tastafi
mubahatsah
Masjid
Ulama Aceh
ulama kharismatik
Dayah Babussalam
Matangkuli
Aceh Utara
Serambi Indonesia
Serambinews.com
Ternyata Jozeph Paul Zhang Kerap Bicara Islam, Sebut Dimana Ada Islam Disitu Peradaban Hancur |
![]() |
---|
Dokter Cabul Ditangkap Polisi, Masukkan Benda Ini ke Organ Intim Pasien Wanita, Rekaman Jadi Bukti |
![]() |
---|
‘Saya Dukung Terawan’ |
![]() |
---|
Lowongan Kerja PT POS Indonesia (Persero), Ini Posisi yang Dibutuhkan |
![]() |
---|
Suami Dipenjara Aniaya Perawat, Istri Siap Laporkan Balik, Bongkar Perlakuan Kasar Suster pada Anak |
![]() |
---|