Berita Banda Aceh

Damkar Kota Banda Aceh Imbau Warga Waspadai Kebakaran Bulan Puasa, Diminta Tidak Lakukan Hal ini

Meningkatkan kehati-hatian dan memastikan semuanya sudah dalam kondisi aman, seperti kompor sudah dimatikan setelah berbuka puasa.

Penulis: Misran Asri | Editor: Ibrahim Aji
FOR SERAMBINEWS.COM
Peristiwa kebakaran yang terjadi beberapa waktu lalu di salah satu kecamatan di Kota Banda Aceh yang sedang ditangani petugas pemadam kebakaran berlatar ramainya warga yang menyaksikan kejadian tersebut. 

Meningkatkan kehati-hatian dan memastikan semuanya sudah dalam kondisi aman, seperti kompor sudah dimatikan setelah berbuka puasa.

Laporan Misran Asri | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Banda Aceh mengimbau masyarakat untuk mewaspadai dan mengantisipasi berbagai kemungkinan yang dapat menimbulkan kebakaran di bulan puasa.

Pasalnya, kondisi kemarau yang masih melanda hingga saat ini akan semakin lebih berat dengan keadaan puasa serta terbatasnya sumber air yang menjadi 'peluru utama' pemadam kebakaran.

Hal itu diungkapkan Kepala Seksi Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Pemadam Kebakaran, Yudi SH yang ditanyai Serambinews.com, Sabtu (10/4/2021).

Menurutnya, meningkatkan kehati-hatian dan memastikan semuanya sudah dalam kondisi aman, seperti kompor sudah dimatikan setelah berbuka puasa.

Lalu tidak ada cok-cok listrik yang rawan panas dan masih terpasang saat meninggalkan rumah untuk melaksanakan ibadah shalat tarawih.

Baca juga: VIDEO - Motornya Dicuri Saat Hendak Mandi, Pria Ini Kejar Maling Cuma Pakai Handuk dan Bawa Balok

"Jika terjadi kebakaran, kami imbau segera dilaporkan agar direspon cepat, sehingga kerugian mampu ditekan," kata Yudi.

Menurutnya hampir setiap kecamatan di wilayah Kota Banda Aceh rawan kebakaran.

Namun, laporan yang sering masuk dan diterima petugas, yakni di Kecamatan Kuta Alam dan Baiturrahman.

"Kecamatan Kuta Alam dan Baiturrahman merupakan kawasan padat penduduk. Hampir 70 persen kebakaran terjadi di wilayah itu dan penyebabnya rata-rata karena hubungan arus pendek listrik. Lalu juga terjadi akibat kebocoran tabung gas elpiji," ujar Yudi.

Lalu, Yudi juga mengimbau masyarakat untuk tidak mambakar sampah sembarangan dan meninggalkannya begitu saja.

Baca juga: Ayah Meninggal & Ibu Kawin Lagi, Gadis Ini Terjerat Prostitusi, Berawal Rayuan hingga Jadi Ketagihan

Karena kebiasaan membakar sampah itu dilakukan sembari menunggu tiba waktunya berbuka puasa.

"Jadi, begitu tiba waktu berbuka sampah-sampah yang dibakar ditinggalkan begitu saja dan tidak dipadamkan secara sempurna. Ini sangat berbahaya, karena dikhawatirkan akan menjalar dan membakar ranting-ranting dahan yang sudah begitu kering," terangnya.

Kemudian, masyarakat juga diimbau tidak membakar ilalang.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved