Berita Lhokseumawe

Puluhan Peserta SBMPTN Gagal UTBK di Unimal, Ini Sebabnya

 “Hari pertama dari dua sesi dan 14 ruang ujian ada 41 orang yang bisa disebut gagal ujian,” ujar Koordinator Pelaksana (Korpel)UTBK, Teuku Kemal

Penulis: Jafaruddin | Editor: Nurul Hayati
Foto: Dok Unimal
Peserta SBMPTN mengikuti protokol kesehatan sebelum memasuki ruang ujian di Kampus Unimal. 

 “Hari pertama dari dua sesi dan 14 ruang ujian ada 41 orang yang bisa disebut gagal ujian,” ujar Koordinator Pelaksana (Korpel)UTBK, Teuku Kemal Fasya, MHum, kepada Serambi, Selasa (13/4/2021). 

Laporan Jafaruddin I Lhokseumawe 

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE – Puluhan peserta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) gagal mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Kampus Universitas Malikussaleh (Unimal), pada hari pertama, Senin (12/4) karena terlambat. 

Karena terlambat mereka tak mendapat kesempatan ujian susulan, sehingga langsung dinyatakan gugur. 

Diberitakan sebelumnya, Unimal menyiapkan 14 ruangan di dua kampus untuk pelaksanaan UTBK bagi peserta SBMPTN. 

Ruangan yang disiapkan tersebut berada di Kampus Bukit Indah Kecamatan Muara Satu Lhokseumawe, sudah tersedia personal computer (PC) dan tersambung dengan jaringan internet. 

Sedangkan satu lagi gedung Kampus di Uteunkot, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe.

Untuk peserta tahun ini yang memilih Unimal melalui jalur SBMPTN mencapai 3.264 orang.

Baca juga: Perjuangan Guru Honorer Mengajar di Pelosok, 9 Kali Ganti Sepeda Motor, Upah Rp 300 per Bulan

 “Hari pertama dari dua sesi dan 14 ruang ujian ada 41 orang yang bisa disebut gagal ujian,” ujar Koordinator Pelaksana (Korpel)UTBK, Teuku Kemal Fasya, MHum, kepada Serambi, Selasa (13/4/2021). 

Konsekuesinya kata Kemal, tidak lulus karena tidak mengikuti ujian secara proper. 

“Rata-rata yang gagal karena memang tidak hadir atau terlalu terlambat hadir, sehingga tidak bisa ditoleransi untuk masuk,” ujar Teuku Kemal, yang juga Kepala Unit Pelaksana Teknis Kehumasan dan Hubungan Eksternal

Karena jika yang terlambat diizinkan masuk untuk mengikuti ujian, akan menghambat proses keseluruhan ujian yang sedang berlangsung, termasuk mengganggu sesi lanjutan. 

“Kalau keterlambatan 15 menit masih dapat ditolerir, karena belum dimulainya simulasi. Tapi kalau sudah terlambat 30 menit, tak mungkin lagi,” kata Kemal. 

Karena pengaturan waktu ujian dengan tahun sebelumnya berbeda.

Rata-rata yang terlambat hadir ke kampus untuk mengikuti UTBK, karena terlambat berangkat dari rumah ke kampus.

“Jauh dari kampus bukan alasan menjadi kendala. Karena ada dari Medan dan Langsa serta daerah lain, tapi mereka tidak terlambat ujiannya,” ujar Kemal. (*)

Baca juga: Kabar Gembira bagi PNS, Pemko Lhokseumawe Sudah Siapkan Rp 17 Miliar untuk THR, Cair Usai Gajian

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved