Angin Kencang Terjang Pidie, 9 Rumah Rusak

Angin kencang menerjang Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie, pada Senin (19/4/2021) sekitar pukul 16.05 WIB

Editor: bakri
Foto kiriman warga
Atap rumah warga copot akibat terbawa angin di Gampong Seuriweuk, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie, Senin (19/4/2021) sekitar pukul 16.05 WIB. 

SIGLI - Angin kencang menerjang Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie, pada Senin (19/4/2021) sekitar pukul 16.05 WIB. Dampaknya, sembilan rumah di Gampong Seuriweuk, kecamatan tersebut, rusak. Kejadian saat hujan lebat itu membuat warga harus lari ke tempat lain untuk berlindung karena atap rumah mereka diterbangkan angin.

Keuchik Seuriweuk, Mahdi Budiman, kepada Serambi, Selasa (20/4/2021) mengatakan, sembilan rumah itu rusak di bagian atapnya karena dibawa angin kencang. Ia menyebutkan, empat dari sembilang rumah yang disapu angin kencang itu mengalami rusak berat. Rumah tersebut masing-masing milik M Yacob (62) yang dihuni tujuh, Jariah Hasan (74) dihuni 5 jiwa, Nurma M Hasan (46) dihuni 2 jiwa, dan rumah Tarmizi (43) dihuni 6 jiwa.

Sementara lima rumah lainnya, sambung Keuchik, mengalami rusak ringan. Rumah itu adalah milik Ibnu Umar (53), Hauyah (73), Aisyah (56), Eka Rusna (34), dan Asiah (68).  "Warga yang rumahnya rusak berat, untuk sementara tinggal di tempat saudara karena atap rumahnya diterbangkan angin. Sementara yang rusak ringan, warga tetap bertahan di rumahnya," jelasnya.

Mahdi mengungkapkan, sembilan rumah yang rusak tersebut sebagian berkonstruksi kayu dan beratap rumbia, serta sisanya rumah permanen dan semi permanen. Dikatakan, pihaknya sudah melaporkan kejadian itu kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial (Dinsos) Pidie. Bahkan, tambah Mahdi, petugas BPBD Pidie sudah mendata kerusakan akibat angin kencang tersebut dan Dinsos sudah menyerahkan bantuan masa panik kepada para korban.

"Pak Kapolres Pidie juga sudah menyalurkan bantuan kepada warga yang tertimpa musibah. Sementara Wakil Bupati Pidie, Fadhlullah TM Daud ST, sudah berkunjung ke lokasi dan ikut makan sahur bersama korban yang rumahnya rusak," ujar Keuchik.

Mahdi menceritakan, angin kencang itu diawali dengan turun hujan. Sehingga, semua warga berlindung di rumah masing-masing. Namun, tiba-tiba datang angin kencang hingga menerbangkan atap sembilan rumah. “Warga terkejut saat melihat atap rumahnya sudah hilang disapu angin kencang. Warga cepat-cepat keluar untuk berlindung ke rumah tetangga. Sebab, di rumah mereka tidak bisa berteduh lagi karena atapnya sudah diterbangkan angin. Tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut," pungkas Keuchik Mahdi. 

Terpisah, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Pidie, H Junidar, kepada Serambi, kemarin, menjelaskan, rumah rusak akibat angin kencang sebanyak sepuluh unit. Rumah itu adalah milik M Yakob, Jariah Hasan, Nurma Hasan, Tarmizi, Ibnu Umar, Hauyah, Asiyah, Eka Husna, Ainsyah, dan  Abdul Wahab. 

Hasil pendataan, sebut Junidar, dua rumah rusak berat di bagian atapnya, empat rumah rusak sedang di bagian atap, dan empat rumah rusak ringan juga bagian atap. Ia memperkirakan, kerugian yang timbul akibat kejadian tersebut sekitar 95 juta. "Kita akan laporkan kejadian itu kepada Pak Bupati dan rumah yang rusak akan ditangani oleh BPBA (Badan Penanggulangan Bencana Aceh),” tutup H Junidar. (naz)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved