Berita Banda Aceh
Selama Ramadhan, DLHK3 Banda Aceh Kerahkan 10 Armada dan Turunkan 50 Petugas Tiap Malam
Sampah-sampah yang diangkut dari pinggir jalan, berupa batok kelapa dan ampas tebu serta sampah lainnya langsung dibawa ke TPA Gampong Jawa."
Penulis: Misran Asri | Editor: Ibrahim Aji
Sampah-sampah yang diangkut dari pinggir jalan, berupa batok kelapa dan ampas tebu serta sampah lainnya langsung dibawa ke TPA Gampong Jawa."
Laporan Misran Asri | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Keindahan Kota (DLHK3) Banda Aceh selama puasa Ramadhan 1442 H, setiap malamnya mengerahkan 10 unit armada serta 50 petugas untuk membersihkan batok kelapa dan ampas tebu yang ditinggalkan oleh pedagang.
Hal tersebut disampaikan Kepala DLHK3 Banda Aceh, Hamdani Basyah SH, kepada Serambinews.com, Sabtu (24/4/2021).
Menurutnya, tambahan 10 armada yang dikerahkan untuk membersihkan batok kelapa, ampas tebu serta sampah lainnya yang ditinggalkan oleh pedagang musiman pada Bulan Ramadhan tahun ini dilakukan di seluruh kecamatan di Kota Banda Aceh dan menjadi pusat jajanan kuliner.
Bersama 10 unit armada kebersihan itu, setiap unitnya diperkuat oleh lima orang petugas kebersihan.
"Tiap malam petugas yang diturunkan 50 orang yang dibagi dalam 10 armada kebersihan tersebut, dimana setiap satu mobil ada lima orang petugas," sebut Hamdani.
Baca juga: Di New Delhi, Korban Covid-19 Meninggal Dunia Setiap 5 Menit
Baca juga: Diisukan Merapat ke Rans Cilegon, Fery Komul Malah Terlihat Latihan di Persis Solo, Begini Statusnya
Pembersihan sampah-sampah yang ditinggalkan oleh pedagang penganan berbuka puasa itu mulai dilakukan usai pelaksanaan shalat tarawih hingga jelang dini hari.
"Sampah-sampah yang diangkut dari pinggir jalan, berupa batok kelapa dan ampas tebu serta sampah lainnya langsung dibawa ke TPA Gampong Jawa. Tiap malam itu, sampai tiga trip mereka harus bolak-balik mengangkut sampah yang ditinggalkan oleh pedagang," ungkap Kepala DLHK3 Banda Aceh ini.
Ia pun menyebutkan armada kebersihan yang beroperasi selama ini mulai pagi hingga jelang malam tetap bekerja seperti biasa.
10 unit armada kebersihan yang dikerahkan pada malam hari selama bulan ramadhan sama sekali tidak menggangu operasional yang sudah berlangsung selama ini mulai dari pagi sampai jelang malam.
Baca juga: Innalillah! Bertambah Lagi Warga Lhokseumawe Meninggal Usai Terpapar Covid-19, Total Capai 19 Orang
Baca juga: Berita Duka, KRI Nanggala Tenggelam di Kedalaman 850 Meter, Pakar Perkirakan Badan Kapal Pecah
Kepala DLHK3 Banda Aceh ini pun mengimbau seluruh masyarakat, terutama para pedagang untuk mengumpulkan sampah di satu titik.
Hal itu dimaksudkan agar memudahkan petugas memungut dan mengangkatnya ke dalam truk sampah, bukan sebaliknya sampah dibiarkan berserakan dimana-mana yang semakin membuat petugas lelah dan bekerja ekstra.
"Kami mohon dukungan dan kerja sama semua pihak dan seluruh lapisan masyarakat untuk mewujudkan Kota Banda Aceh ini bersih, indah dan nyaman dikunjungi," pungkas Kepala DLHK3 Banda Aceh, Hamdani Basyah.
Lalu, dalam mengantisipasi keberadaan tempat penampungan sementara (TPS) liar di gampong-gampong, DLHK3 Banda Aceh juga mengoptimalkan becak patroli sampah.
Baca juga: Putra Aceh Irfan Suri Hilang Bersama Kapal Selam KRI Nanggala 402, Keluarga Harap Mukjizat Ramadhan
Baca juga: Polisi Gali Keterangan Saksi untuk Ungkap Dugaan Pembakaran Kantor Keuchik di Nagan Raya
Kini hampir 80 persen becak patroli sampah sudah efektif digunakan untuk mengantisipasi TPS liar di gampong-gampong.
"Kurun waktu tiga tahun terakhir, DLHK3 telah berhasil menutup TPS liar sebanyak 111 titik atau sekitar 79,3 persen. Keberhasilan itu tidak lepas dari kebijakan Pemko membagikan becak patroli sampah untuk seluruh gampong di Banda Aceh," sebut Hamdani.
Diketahui pada akhir 2018 lalu, lanjut Hamdani, Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman menyerahkan 90 becak patroli sampah ke 90 gampong di 9 kecamatan di Kota Banda Aceh.
"Sejak becak patroli sampah mulai beroperasi, secara perlahan keberadaan TPS liar menurun drastis di seluruh Banda Aceh," terang Hamdani.
Kebijakan menyerahkan becak patroli sampah itu lanjut Hamdani menjadi salah satu strategi Pemko untuk menindaklanjuti Perpres Nomor 97 Tahun 2017 dalam meningkatkan penanganan sampah.(*)
Baca juga: Ngaku Anggota TNI AU, Pria Pengangguran Perkosa Wanita di Kebun Jagung Sampai Pagi, Begini Kejadian
Baca juga: Begini Postingan Doa di IG Seorang Pimpinan Pesantren di Lhokseumawe untuk Awak KRI Nanggala 402
Baca juga: Cara Berolahraga saat Berpuasa Agar Tubuh Tetap Bugar