Bergaya Mirip Idol K-Pop, 3 Remaja Korea Utara Dihukum Kerja Paksa, Keluarganya Diasingkan

Mereka bahkan dicap telah berperilaku anti-sosialis, lantaran dituding telah mendengarkan lagu K-Pop serta mengikuti gaya rambut musisi Korea Selatan

Editor: Amirullah

SERAMBINEWS.COM - 3 remaja di Korea Utara dihukum kerja paksa setelah bergaya dan menyanyikan lagu K-Pop

Mereka bahkan dicap telah berperilaku anti-sosialis, lantaran dituding telah mendengarkan lagu K-Pop serta mengikuti gaya rambut musisi Korea Selatan tersebut.

Tiga orang remaja di Pyongyang, Korea Utara terpaksa harus menjalani hukuman pendidikan ulang dan kerja paksa lantaran dianggap mengikuti budaya Korea Selatan.

"Kementerian Jaminan Sosial menangkap tiga siswa sekolah menengah berusia 14 tahun yang tinggal di wilayah Kujang karena perilaku anti-sosialis."

"(Para siswa) diduga telah memotong rambut mereka seperti remaja Korea Selatan dan menyanyikan lagu-lagu Korea Selatan."

"Setelah pemeriksaan pendahuluan pada awal April, pihak berwenang mengirim para remaja ke kamp kerja paksa untuk pendidikan ulang," demikian keterangan sumber soal penangkapan tiga remaja itu, dikutip dari Daily NK, Rabu (6/5/2021).

Baca juga: RESMI, Adam Mitter Bergabung dengan Klub Musuh Bebuyutan Persiraja Banda Aceh, Persita Tangerang

Baca juga: Besaran Zakat Fitrah Tahun 2021 di Banda Aceh, Simak Juga Niat Mengeluarkan Zakat Fitrah

Bahkan, keluarga ketiga remaja tersebut juga diasingkan pemerintah ke wilayah lain.

Sumber tersebut juga mengatakan, teman sekelas yang merupakan putra dari pemimpin unit masyarakat, memergoki tiga siswa tersebut pada awal Maret Lalu.

Ketiganya memotong rambut mirip dengan idol asal Korea Selatan, kemudian memakai celana hanya sampai di atas pergelangan kaki.

Mereka juga menyanyikan lagu K-Pop berjudul 'Man' oleh Na Hoon-a.

Alhasil, para siswa tersebut dilaporkan ke Kementerian Keamanan Negara.

Kementerian Keamanan Negara langsung bergerak dan mengamankan ketiga ABG.

Mereka kemudian diperiksa dan dikirim ke kamp pendidikan ulang pada 3 April lalu.

Otoritas setempat juga mengusir orang tua siswa ke Kabupaten Changsong di Provinsi Pyongan Utara lantaran dianggap lali dan membiarkan anaknya mengikuti budaya Korea Selatan.

Baca juga: Imbas Penyekatan Larangan Mudik, Pekerja Cikarang dan Karawang Kesulitan ke Kantor: Kita Kerja Woi

Baca juga: Kisah Pilu Pertobatan Eks Anggota KKB, Tertembak Senjata yang Dibawa Sendiri Saat Menyerahkan Diri

Sejak kejadian itu, pejabat lokal menggelar pembicaraan kepada pengajar dan warga setempat untuk membahas masuknya budaya imperialis serta propaganda musuh.

Halaman
12
Sumber: TribunnewsWiki
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved