Internasional

Aktivis Anti-Pemerintah Irak Tewas Ditembak, Langsung Memicu Aksi Protes Jalanan

Seorang aktivis anti-pemerintah Irak tewas ditembak orang tak dikenal pada Minggu (9/5/2021) pagi.

Editor: M Nur Pakar
AP
Aktivis Anti-Pemerintah Irak, Ihab Al-Wazni 

SERAMBINEWS.COM, KARBALA - Seorang aktivis anti-pemerintah Irak tewas ditembak orang tak dikenal pada Minggu (9/5/2021) pagi.

Pembunuhan itu mengirim pendukung aksi protes jalanan untuk menuntut diakhirinya pertumpahan darah di 'Negeri 1001 Malam' itu.

Ihab Al-Wazni, koordinator protes di kota suci Syiah Karbala, adalah lawan vokal korupsi, cengkeraman kelompok bersenjata terkait Teheran dan pengaruh Iran di Irak.

Dia ditembak semalam di luar rumahnya oleh orang-orang yang mengendarai sepeda motor, dalam penyergapan yang tertangkap kamera pengintai.

Dilansir AFP, kematiannya dikonfirmasi oleh aparat keamanan dan aktivis.

Wazni lolos dari kematian pada Desember 2019, ketika pria bersepeda motor menggunakan senjata peredam suara membunuh sesama aktivis Fahem Al-Tai.

Saat dia mengantarnya pulang di Karbala, tempat kelompok bersenjata pro-Teheran berada.

Baca juga: Menteri Kesehatan Irak Mengundurkan Diri, Seusai Rumah Sakit Terbakar dan Jatuh Korban Jiwa

Keduanya adalah tokoh kunci dalam gerakan protes nasional yang meletus melawan korupsi dan ketidakmampuan pemerintah di Irak pada Oktober 2019.

Dalam rekaman video di kamar mayat tempat jenazah awalnya ditahan, seorang rekan aktivis menjelaskan siapa yang dia dan rekannya salahkan atas pembunuhan itu.

Sekitar 600 orang terbunuh sebagai akibat dari asosiasi mereka dengan gerakan itu.

Banyak di jalan selama demonstrasi, yang lain menargetkan di depan pintu rumah mereka jauh dari aksi unjuk rasa.

Protes pecah di Karbala, Nassiriya dan Diwaniya di Irak selatan sebagai reaksi atas pembunuhan Wazni.

Ketika orang-orang menyerukan diakhirinya pertumpahan darah dan korupsi yang merajalela.

"Milisi Iranlah yang membunuh Ihab," kata aktivis yang tidak disebutkan namanya itu.

“Mereka akan membunuh kita semua! Mereka mengancam kami dan pemerintah tetap diam."

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved