Berita Banda Aceh

Pedagang di Pasar Kartini Tolak Relokasi ke Lamdingin, Ini Kata Ketua IP2SB Peunayong ke Wali Kota

Ya, keinginan Wali Kota Banda Aceh yang menyatakan akan membangun komunikasi dengan Pedagang Pasar Kartini, terkait rencana relokasi pedagang itu

Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/BUDI FATRIA
Warga membeli kebutuhan bumbu dapur di pasar pasar Kartini Peunayong, Banda Aceh, Selasa (26/3/2019). 

Ya, keinginan Wali Kota Banda Aceh yang menyatakan akan membangun komunikasi dengan Pedagang Pasar Kartini, terkait rencana relokasi pedagang itu ke Pasar Al-Mahirah Lamdingin.

Laporan Masrizal | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Ketua Ikatan Pedagang Pasar Sayur dan Buah (IP2SB) Peunayong, Saifuddin, menyambut baik keinginan Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman

Ya, keinginan Wali Kota Banda Aceh yang menyatakan akan membangun komunikasi dengan Pedagang Pasar Kartini, terkait rencana relokasi pedagang itu ke Pasar Al-Mahirah Lamdingin.

Statemen Wali Kota Banda Aceh yang akan terus membangun komunikasi dengan pedagang ini dinyatakan kepada sejumlah media massa pada Sabtu (8/5/2021).

Aminullah Usman menyampaikan hal ini menanggapi penolakan relokasi pedagang Pasar Kartini dalam sebuah konferensi pers pada Kamis (6/5/2021).

“Sejak awal kami memang berharap terbangunnya komunikasi dua arah antara pedagang dengan Wali Kota, terkait rencana pemindahan pedagang sayur dan buah ke Pasar Lamdingin," kata Saifuddin lewat siaran pers kepada Serambinews.com, Minggu (9/5/2021).

Pasalnya, selama ini, menurut Saifuddin, komunikasi yang dilakukan dinas terkait dengan pedagang Pasar Kartini hanya bersifat satu arah, dengan memberi perintah tanpa mau mendengar aspirasi pedagang.

Saifuddin menyatakan meskipun pembangunan Pasar Al-Mahirah sudah dilakukan sejak 2016, tapi wacana relokasi pedagang sayur dan buah dari Pasar Kartini ke Pasar Lamdingin, baru disampaikan pada Agustus 2020.

Baca juga: Roket China Long March 5B Hancur di Samudra Hindia, Benda Seberat 18 Ton Itu Batal Jatuh ke Bumi

Baca juga: Berikut Cara Mengusir Tikus dari Rumah, Tanpa Racun dan Perangkap, Simak 6 Langkah Ini

Baca juga: Dokumen Rahasia Ini Bocor, Terungkap Rencana China Mulai Perang Dunia 3 dengan Senjata Biologis

Pedagang, sambung Saifuddin, langsung diminta pindah ke Pasar Al-Mahirah Lamdingin yang sejak awal diperuntukkan bagi pedagang ikan. 

Artinya bukan untuk pedagang Pasar Kartini karena Pasar Al-Mahirah Lamdingin tidak cocok untuk berjualan sayur maupun buah.

Saifuddin menegaskan, bahwa para pedagang juga ikut menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Banda Aceh.

Karena itu sudah selayaknya Pemerintah Kota tidak bersikap semena-mena terhadap pedagang.

Ia menambahkan, pedagang Pasar Kartini yang tergabung dalam IP2SB merupakan pedagang resmi yang berjualan di dalam bangunan pasar dan membayar uang sewa serta retribusi.

Bukan pedagang liar yang berjualan di badan jalan.

“Karena itu kami berhak atas kenyamanan dalam berusaha, dan itu menjadi tanggung jawab Pemko Banda Aceh sebagai pihak yang menerima uang sewa dan mengutip retribusi dari kami,” katanya.

Sebaliknya, sudah menjadi tugas dan kewajiban Pemko Banda Aceh untuk menertibkan pedagang yang berjualan di badan jalan dan membersihkan sampah di lokasi pasar, sehingga kawasan ini tidak semrawut dan kumuh.

“Jika kesemrawutan lokasi sekitar pasar Kartini dijadikan sebagai alasan untuk melakukan relokasi, jelas kami menolak.

Karena kesemrawutan itu sebenarnya adalah bentuk kegagalan Pemko Banda Aceh sendiri dalam melakukan penataan pasar,” ungkap Saifuddin.

Hal-hal inilah yang selama ini tidak mampu dicarikan solusinya oleh dinas terkait.

“Padahal, jika dinas terkait membangun komunikasi yang mengedepankan sikap saling memahami dengan pengurus IP2SB, persoalan itu bisa diselesaikan dengan mudah.

Bahkan mungkin kami pun bersedia pindah jika itu sudah menjadi keputusan pemerintah, asalkan dilakukan dengan cara-cara yang santun,” ungkap Saifuddin.

Karena itu, seluruh pedagang Pasar Kartini menyambut antusias pernyataan Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman, yang mengatakan akan terus membangun komunikasi dengan pedagang, dan berharap persoalan ini bisa diselesaikan secara musyawarah serta saling menghargai.

”Untuk itu, dalam waktu dekat, kami atas nama pedagang Pasar Kartini akan mengundang Pak Wali Kota Aminullah Usman untuk berkunjung ke Pasar Kartini.

Kami akan menyambut Pak Wali Kota dengan suka cita yang tak terhingga,” ujar Saifuddin. (*)



Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved