Berita Aceh Timur

Positif Covid-19 di Aceh Timur Naik Jadi 28 Kasus, 3 Orang Malah Sudah Jalani Dua Kali Vaksin

Kasus warga terpapar positif Covid-19 di Aceh Timur terus meningkat dari sebelumnya sempat nol kasus pada 18 April 2021

Penulis: Seni Hendri | Editor: Muhammad Hadi
For Serambinews.com
Juru Bicara Satgas Covid-19 Aceh Timur, dr Edi Gunawan MARS. 

Laporan Seni Hendri Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI - Kasus warga terpapar positif Covid-19 di Aceh Timur terus meningkat dari sebelumnya sempat nol kasus pada 18 April 2021.

Kemudian naik 2 kasus pada 19 April, lalu 15 kasus pada 1 Mei, dan hingga Minggu 9 Mei 2021 sudah mencapai 28 kasus.

Bahkan dari 28 orang itu, tiga orang yang positif sudah menjalani dua kali vaksinasi.

"Mereka ada yang tanpa gejala, dan juga ada yang mengalami gejala ringan dan tidak membutuhkan perawatan di rumah sakit," ungkap juru bicara satgas pencegahan Covid-19 Aceh Timur, dr Edi Gunawan kepada Serambinews.com, Minggu (9/5/2021).

Baca juga: Bom Peninggalan Masa Konflik Diledakkan di Aceh Utara

Walaupun sudah divaksin tidak ada jaminan bahwa tidak ada terpapar Covid-19.

Bedanya hanya orang yang sudah divaksin memiliki kekebalan tubuh terhadap virus Covid-19.

"Makanya walaupun sudah menjalani vaksin jadi harus tetap mematuhi protkes secara ketat," ungkap dr Edi.

Masih Abai Protokol Kesehatan

dr Edi mengatakan salah satu faktor yang menyebabkan meningkatnya kasus positif Covid-19, yaitu karena sebagian masyarakat masih mengabaikan protokol kesehatan.

Baca juga: Jokowi dan Maruf Amin Dapat THR, Ini Jumlahnya

Kenaikan kasus positif Covid-19 bukan hanya terjadi di Aceh Timur, tapi juga terjadi di seluruh kabupaten kota yang ada di provinsi Aceh. Bahkan di provinsi dan negara lainnya.

Salah satu penyebabnya karena masih kurangnya kepatuhan masyarakat menerapkan protokol kesehatan.

Bahkan banyaknya terjadi aktivitas kerumunan tanpa mematuhi protokol kesehatan seperti di pasar, saat beribadah, dan bahkan adanya warga yang mudik sebelum diberlakukan larangan mudik.

Selain itu terjadi kerumunan pada malam hari, seperti saat acara bukber di cafe, dan aktivitas nongkrong di warkop tanpa mematuhi protokol kesehatan.

"Semua kegiatan tersebut sebenarnya bisa dilakukan tapi dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mencuci tangan menggunakan hand sanitizer," ungkap dr Edi.

Baca juga: Ini Tiga Kelompok KKB yang Serang Aparat di Puncak Papua

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved