Berita Luar Negeri

AS dan NATO Tarik Pasukan dari Afghan, Ternyata Untuk Dikerahkan Ke Negara Ini, Bisa Picu Ketegangan

Tepat pada tanggal 1 Mei lalu, AS dan NATO resmi memulai penarikan pasukan mereka dari tanah Afghanistan

Editor: Muhammad Hadi
The New York Times
Tentara di Fort Hood, pangkalan Angkatan Darat terbesar Amerika Serikat melaksanakan upacara bendera sebelum mengakhiri misi di Afghanistan pada Selasa (3/11/2020). 

AS dan NATO Tarik Pasukan dari Afghan, Ternyata Untuk Dikerahkan Ke Negara Ini, Bisa Picu Ketegangan dengan Rusia

SERAMBINEWS.COM - Tepat pada tanggal 1 Mei lalu, AS dan NATO resmi memulai penarikan pasukan mereka dari tanah Afghanistan.

Kini beredar kabar bahwa pasukan AS yang ditarik dari Afghanistan tersebut akan dialihkan ke perbatasan Rusia.

Mengutip pejabat militer terkait, Wall Street Journal melaporkan bahwa AS akan lebih memilih untuk mengerahkan kembali pasukan dan peralatan yang keluar dari Afghanistan ke Uzbekistan atau Tajikistan.

Saat ini Tajikistan adalah anggota penuh dari aliansi Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) yang dipimpin Rusia.

Baca juga: Gagal Dapatkan Jet Tempur F-35 AS Akibat Beli Senjata Rusia, Kini Turki Produksi Jet Tempur TF-X

Sementara Uzbekistan, yang menangguhkan keanggotaannya dalam aliansi tersebut pada tahun 2012, tetap mempertahankan hubungan ekonomi dan keamanan yang kuat dengan Rusia.

Helikopter Chinook yang  membawa Komandan AS dan NATO, Jenderal Scott Miller mendarat di halaman istana gubernur Provinsi Wardak, Afghanistan pada 6 Juni 2019.
Helikopter Chinook yang membawa Komandan AS dan NATO, Jenderal Scott Miller mendarat di halaman istana gubernur Provinsi Wardak, Afghanistan pada 6 Juni 2019. (AFP/THOMAS WATKINS)

AS mulai membina hubungan keamanan dengan Tajikistan dan Uzbekistan pada tahun 90-an setelah pecahnya Uni Soviet.

AS sempat mengerahkan pasukan di sebuah lapangan udara di Kulob, Tajikistan pada tahun 2001.

Baca juga: Kabur Saat Disergap Polisi, Satu Pencuri Lembu Ditembak, Tiga Masih DPO

Antara tahun 2001 dan 2005, AS merotasi sekitar 7.000 tentaranya di lapangan terbang Karshi-Khanabad di Uzbekistan selatan.

Sayangnya, pemerintah Uzbekistan memaksa pasukan AS untuk pergi setelah kerusuhan sipil pada tahun 2005.

Organisasi non-pemerintah yang terlibat diduga telah disponsori dan didukung oleh AS.

Selain dua wilayah tersebut, AS uga memiliki fasilitas militer utama di Pangkalan Udara Manas di Kyrgyzstan antara 2001 dan 2014.

Baca juga: Merampok dan Membunuh Nenek, Cucu di Aceh Tamiang Divonis 9,6 Tahun, Rekannya 7 Tahun Penjara

AS menggunakannya untuk mengangkut pasukan masuk dan keluar Afghanistan.

Berusaha memanfaatkan konflik

Tajikistan dan Kyrgystan bulan lalu mengalami bentrokan perbatasan yang menewaskan sedikitnya 56 orang dan membuat lebih dari 40.000 warga sipil mengungsi.

Konflik dibekukan pada 3 Mei setelah kedua negara setuju untuk menarik pasukan dari perbatasan.

Rusia menawarkan diri untuk menjadi penengah dalam konflik tersebut mengingat penyebab konflik masih diperdebatkan.

Baca juga: TNI/Polri Tangkap 9 Debt Collector yang Kepung dan Bentak Serda Nurhadi yang Bawa Orang Sakit

Konflik dua negara Asia Tengah tersebut mungkin bisa menjadi pintu masuk bagi AS untuk hadir di kawasan tersebut.

Selain memperluas pengaruhnya di Asia Tengah, posisi pasukan AS yang dekat dengan Rusia juga cukup bisa memberikan "peringatan".

Dilansir dari Sputnik News, pejabat anonim AS yang berbicara dengan Wall Street Journal mengatakan bahwa selain Asia Tengah, pasukan AS dapat ditempatkan kembali ke satu atau lebih fasilitas di Teluk Persia.

Pangkalan terbesar AS di Timur Tengah dioperasikan di Doha, Qatar, dengan lebih dari selusin fasilitas lain di negara-negara yang membentang dari Kuwait hingga Oman juga tersedia.(*)

Artikel ini telah tayang dengan judul Setelah tinggalkan Afghanistan, AS berencana alihkan pasukan ke dekat Rusia

Baca juga: Istana Repot Luruskan Babi Panggang Dalam Pidato Jokowi, Menteri dan Jubir Presiden Beda Penjelasan

Sumber: Kontan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved