Konflik Palestina
Amerika dalam Posisi Sulit Bersikap, Banyak Pihak Minta Washington Kutuk Israel Secara Terbuka
Menanggapi serangan itu, Israel pada hari yang sama segera mengirimkan pesawat untuk menyerang banyak markas Hamas.
SERAMBINEWS.COM - Amerika Serikat berada dalam situasi yang sulit untuk mendukung Israel yang merupakan anak emasnya dan sekutu abadi di Timur Tengah.
Pada 12 Mei, kantor berita Reuters mengutip pernyataan militer Israel yang mengatakan bahwa sejak 10 Mei, setidaknya 1.000 roket telah diluncurkan terus menerus dari Jalur Gaza oleh gerakan Islam Palestina Hamas ke Israel, terutama di Tel Aviv.
Sementara itu, sistem pertahanan Iron Dome Israel dikatakan berhasil mencegat sekitar 850 peluru.
Dari serangan Hamas itu, tidak diaporankan adanya korban jiwa.
Namun, beberapa bangunan di daerah yang terkena serangan menunjukkan tanda-tanda kerusakan.
Menanggapi serangan itu, Israel pada hari yang sama segera mengirimkan pesawat untuk menyerang banyak markas Hamas.
Akibatnya, 16 anggota pasukan Hamas termasuk seorang komandan senior, Bassim Issa, tewas. Lebih dari 35 warga sipil juga tewas dalam serangan udara Israel.
Menurut kantor berita Reuters, saling serang antara Israel dan Palestina dalam beberapa hari terakhir ini adalah yang paling serius sejak konflik 2014.
• Bupati Tangkap Basah Camat Purwoasri yang Minta THR ke Desa, Temukan Rp 15 Juta, Begini Kronologis
Saat itu, pertempuran itu menewaskan lebih dari 2.100 orang dan 10.000 lainnya luka-luka.
Menurut majalah Vox, kekerasan pecah pada akhir April ketika warga Palestina memprotes polisi Israel karena tidak mengizinkan mereka memasuki Yerusalem.
Warga Palestina menganggap hal itu sebagai tindakan membatasi kebebasan berkumpul dan kebebasan beragama, sementara polisi Israel bersikeras ini hanya melakukan langkah untuk menjaga ketertiban.
Selain itu, mereka juga marah karena belum lama ini pemerintah Israel mengusir beberapa warga Palestina dari rumah mereka untuk memberi jalan bagi pemukim Israel.
Hal tersebut juga telah menjadi penyebab utama banyak bentrokan sejak awal tahun ini.
• Covid-19 di India, Seorang Pria Potong Lidah untuk Persembahan Agar Dewa Terkesan & Hentikan Pandemi
Bermula dari keputusan Pengadilan Regional Yerusalem memenangkan pemukim Yahudi yang ingin pindah ke tanah yang menjadi rumah bagi banyak keluarga Palestina.
Israel kembali mendapat banyak kecaman dari dunia internasional terkait perlakuannya terhadap warga Palestina, AS pun berada dalam posisi yang sulit.