Update Corona di Banda Aceh

Pasien Positif Covid-19 di Banda Aceh Terus Bertambah Mencapai 2.882 Orang

Update virus corona (Covid-19) di Kota Banda Aceh hingga Senin (17/5/2021) pasien positif Covid-19 bertambah sembilan orang.....

Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Jalimin
For Serambinews.com
Kadiskes Kota Banda Aceh, Lukman SKM MKes 

Laporan Asnawi Luwi |Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Update kasus virus corona (Covid-19) di Kota Banda Aceh hingga Senin (17/5/2021) pasien positif Covid-19 bertambah sembilan orang. Jumlah pasien positif Covid-19 mencapai 2.882 orang.

Sebelumnya, Minggu (16/5/2021) pasien posien positif Covid-19 di Kota Banda Aceh bertambah 10 orang dan berjumlah  2.863 orang. Sementara itu,  pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang meninggal dunia dari 101 orang menjadi 102 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Lukman SKM MKes, kepada serambinews.com, Senin  (17/5/2021) mengatakan, berdasarkan data hari ini adanya penambahan pasien terkonfirmasi Positif Covid-19 mencapai 9 orang. Sementara itu, pasien terkonfirmasi Positif Covid-19 yang meninggal nihil saat ini.

Menurut Kadiskes Banda Aceh, untuk mengantisipasi penyebaran virus corona di tengah masyarakat, diharapkan disiplin mengikuti protokol kesehatan (Protkes) Covid-19 dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan pakai sabun," ujar Lukman SKM MKes.

Seperti diketahui, Pengamat Kebijakan Publik Aceh, Dr Nasrul Zaman MKes, mengatakan, Aceh peringkat 5 besar tingkat kematian dari jumlah positif covid-19 di Aceh berdasarkan data Kementerian Kesehatan yang didominasi oleh suspect komorbid.

"Kita seharusnya tidak hanya melihat soal komorbid saja tapi lebih jauh soal tingginya angka penularan covid-19 di Aceh yang menyebabkan para komorbid terpapar," ujar Nasrul Zaman.

Ia mengaku masih menemukan bahwa Aceh belum punya database yang terintegrasi dengan seluruh kabupaten/kota berkenaan dengan pelintas batas antar provinsi dan kabupaten/kota.

Selain itu, Early warning system di gampong yang selanjutnya menjadi tugas dari puskesmas juga belum menjadi strategi kordinasi pencegahan dan isolasi mandiri ataupun isolasi yang dikelola pemerintah kab/kota maupun pemerintah Aceh.

Strategi meningkatkan jumlah warga yang diperiksa juga belum optimal karena hanya melakukan pemeriksaan di Banda Aceh di tiga lokasi RSUZA, Litbangkes dan USK. Padahal Gubernur Aceh telah menunjuk 13 RSUD menjadi RSU rujukan covid-19.

Namun, sayangnya belum disiapkan laboratorium yang mampu memeriksa virus covid-19 di RSU tersebut.

"Sejak Satgas covid-19 dibentuk upaya edukasi masyarakat untuk peningkatan kesadaran melakukan protokol kesehatan nyaris tidak dilakukan secara bottom up dan penegakan aturan prokes yang lemah oleh Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten/ Kota," ujar Nasrul Zaman MKes kepada serambinews.com dalam rilisnya,  Minggu (16/5/2021).

Satgas lebih banyak melakukan program kampanye lini atas seperti  spanduk, baliho, radio dan lainhua melakukan pemberdayaan masyarakat melalui komunitas, ormas, OKP dan tokoh agama yang terintegrasi dan komprehensif.

Selain itu pesan- pesan pada spanduk dan alat peraga lainnya yang tdk mudah dibaca, sulit dipahami dan penggunaan bahasa yang hampir sama pada seluruh lapisan masyarakat menjadi nilai minus tersendiri.

Misalnya spanduk bagi siswa SD dan warga di Masjid2 tulisan dan bentuknya sama, di baliho tulisannya kecil-kecil dan tidak menarik serta banyak kelemahan lainnya dari sisi kampanye media.

Kesadaran adalah kunci dalam menurunkan angka covid-19 jadi Seyogianya jika hendak meningkatkan kesadaran warga untuk taat prokes termasuk penggunaan masker, maka yang harus dilakukan adalah edukasi warga secara massif yang menggunakan seluruh saluran formal dan informal organisasi dan kelompok warga masyarakat yang ada dan tumbuh di kehidupan sehari hari.

"Kita melihat untuk Aceh yang memposisikan tokoh agama sebagai panutan dan sangat dipatuhi warga, kelompok tokoh ini belum pernah diberdayakan oleh Pemerintah Aceh untuk kampanye peningkatan kesadaran kepatuhan prokes. Disamping penegakan hukum yang dilakukan tidak sepenuh hati dan terkesan malu- malu untuk bertindak tegas dan terukur," katanya.(*)

Baca juga: Sumatera Nyaris Rata Zona Oranye dan Merah, Kasus Aktif Covid-19 di 15 Provinsi Meningkat

Baca juga: Unimal Mulai Buka Seleksi Jalur Mandiri, Catat Jumlah Kuota dan Jadwal Pendaftarannya 

Baca juga: Jelang Tengah Malam, Banjir di Badan Jalan Singkil - Subulussalam Berangsur Surut

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved