Internasional
Demonstran Pro-Palestina dan Israel Bentrok di Montreal, PM Kanada Sebut Retorika Tercela
Bentrokan antara demonstran pro-Israel dan pro-Palestina pecah di Montreal, Kanada sepanjang akhir pekan lalu.
SERAMBINEWS.COM, MONTREAL - Bentrokan antara demonstran pro-Israel dan pro-Palestina pecah di Montreal, Kanada sepanjang akhir pekan lalu.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengutuk kekerasan itu dengan menyebut retorika tercela.
Kekerasan terburuk dalam beberapa tahun, yang dipicu oleh kerusuhan di Jerusalem, berkecamuk antara negara Yahudi dan Hamas.
Serangan Israel menewaskan 42 warga Palestina di Jalur Gaza pada Minggu (16/5/2021), jumlah korban harian terburuk dalam hampir seminggu bentrokan mematikan.
Dilansir AFP, Senin (17/5/2021), berbicara setelah protes di Montreal, Trudeau mengutuk apa yang dia katakan sebagai retorika dan kekerasan tercela.
"Kami melihat dipamerkan dalam beberapa aksi protes pada akhir pekan ini," ujarnya.
Baca juga: Jet Tempur Israel Bombardir Jalur Gaza, Komandan Jihad Islam Tewas, Hamas Tingkatkan Serangan Roket
Sementara bersikeras pada hak untuk berkumpul secara damai dan mengekspresikan diri secara bebas di Kanada, Trudeau menekankan tidak ada toleransi untuk antisemitisme, Islamofobia, atau kebencian dalam bentuk apapun.
Pada Minggu (16/5/2021), pagi, polisi Montreal menggunakan gas air mata menyusul bentrokan antara pengunjuk rasa pro-Israel dan pro-Palestina.
Beberapa ratus demonstran, terbungkus bendera Israel, berkumpul di alun-alun pusat Montreal untuk mengekspresikan solidaritas dengan negara Yahudi.
Meskipun protes dimulai dengan damai, ketegangan meningkat dengan kedatangan demonstran pro-Palestina dan bentrokan segera terjadi.
SPVM, kepolisian kota Montreal, menyatakan protes itu ilegal, dan regu polisi anti huru hara turun tangan.
Menggunakan gas air mata untuk memisahkan dan membubarkan kedua kelompok tersebut, menurut seorang wartawan AFP di tempat kejadian.
Baca juga: China Berang, AS Blokir Upaya DK PBB Akhiri Pertumpahan Darah di Jalur Gaza
Polisi menghabiskan sebagian besar sore hari untuk mengejar para pengunjuk rasa pro-Palestina.
Mereka menyebar dan berkumpul kembali di jalan-jalan komersial di pusat kota.
Setelah bentrokan tersebut, Wali Kota Montreal Valerie Plante mengatakan protes adalah hak.
Tetapi, katanya, intoleransi, kekerasan, dan anti-Semitisme tidak mendapat tempat di sini.
"Montreal adalah kota yang damai," katanya.
Beberapa ribu demonstran pro-Palestina berkumpul Sabtu (15/5/2021) di Montreal.
Untuk mengecam apa yang mereka katakan sebagai penindasan Israel dan kejahatan perang di Jalur Gaza.
Baca juga: Wali Kota Gaza Peringatkan, Serangan Udara Israel Akan Merusak Seluruh Infrastruktur Kota
“Teroris Israel,” teriak beberapa pengunjuk rasa.
Tang lain mengangkat spanduk bertuliskan, “Hentikan genosida anak-anak Palestina.”
Protes pro-Palestina terjadi pada hari yang sama di beberapa kota di Kanada, termasuk Toronto, Ottawa, dan Vancouver.(*)