Pelayanan Publik
Sempat Ditutup Dua Hari, Pelayanan Puskesmas Ranto Peureulak Kembali Aktif
Selama tutup dua hari kemarin, jelas Indra Kemala, pelayanan kesehatan dialihkan ke Puskesmas Peureulak Barat, dan Puskesmas Peureulak Kota.
Penulis: Seni Hendri | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Seni Hendri Aceh Timur
SERAMBINEWS.COM, IDI - Setelah sempat tutup dua hari karena empat perawat terpapar Covid-19, Senin (24/5/2021) pelayanan kesehatan di Puskesmas Ranto Peureulak, Aceh Timur, mulai aktif kembali.
"Sebelumnya, sejak Rabu (19/5/2021) lalu, empat perawat puskesmas dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan Swab, dan kini mereka masih menjalani Isolasi mandiri di rumahnya masing-masing, dan diperbolehkan masuk kembali setelah sembuh 14 hari kemudian," ungkap Kepala Puskesmas Ranto Peureulak, Indra Kesuma SSiT, MKM, Senin (4/5/2021).
Akibat empat petugas medis itu positif Covid-19 maka pelayanan kesehatan di Puskesmas Ranto Peureulak sempat tutup dua hari yaitu Kamis, dan Jumat (20-21/5/2021).
Sedangkan, Sabtu dan Minggu pelayanan untuk rawat inap tetap berjalan.
"Senin hari ini pelayanan di Puskesmas Ranto Peureulak mulai aktif kembali sepenuhnya," ungkap Kappus Indra Kemala.
Selama tutup dua hari kemarin, jelas Indra Kemala, pelayanan kesehatan dialihkan ke Puskesmas Peureulak Barat, dan Puskesmas Peureulak Kota.
• Bapak Berwudhuk Sebelum Masuk Ruang ICU, Kemudian Meninggal Karena Covid-19
• Cerita Pemuda Aceh Soal Keseharian Adiknya yang Alami Down Syndrome, Hobi Lakukan Pekerjaan Rumah
Selain empat perawat yang positif, ungkap Indra, ada empat lagi warga Ranto Peureulak yang terpapar dan saat ini masih menjalani Isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.
Tim medis dari Puskesmas Ranto Peureulak, ungkap Indra Kemala, Senin hari ini akan turun lagi ke lapangan melakukan pemeriksaan rapid test antigane terhadap keluarga dari warga yang terpapar Covid-19.
"Kemarin kita sudah melakukan pemeriksaan rapid test terhadap keluarga dari pasien yang terpapar tapi hasilnya negatif," ungkap Indra.
Indra Kemala berharap tim penanganan Covid-19 di tingkat desa aktif mendata terkait orang keluar masuk desa untuk mendeteksi sumber kasus jika ada warga yang terpapar.
Karena, ungkap Indra Kemala, biasanya orang yang sudah lanjut usia orang tua terpapar karena dibawa oleh anaknya yang pulang dari luar daerah.
"Kadang si anak itu saat dirapid tes hasilnya negatif, tapi bisa jadi sudah ada virus di tubuhnya tapi daya tahan tubuhnya kuat dan bagus, sehingga yang terpapar orang tua karena antibodinya sudah lemah," ungkap Indra Kemala.
Karena itu, harap Indra Kemala, perlu keaktifan tim Penanganan Covid-19 di tingkat desa disamping untuk mendata warga masuk dan keluar desa, dan melaporkan ke Satgas Covid-19 tingkat kecamatan, juga siap untuk melakukan penanganan bagi warga yang positif perlu perawatan maupun yang meninggal karena terpapar.
"Kita ingin wilayah Ranto Peureulak ini bebas dari Covid-19. Karena itu, perlu kerjasama yang baik tim Satgas kecamatan dengan pihak desa," ungkap Indra Kemala.(*)