Berita Lhokseumawe

Gerhana Bulan Total 2021, Adakah Doa Khusus Dibacakan Saat Melihat Gerhana? Ini Penjelasannya 

"Tidak ada doa atau wirid tertentu yang disebutkan dalam hadis ketika gerhana terjadi. Baik gerhana bulan maupun gerhana matahari. Karena ketika...

Penulis: Saiful Bahri | Editor: Nurul Hayati
For Serambinews.com
Ketua Nahdatul Ulama (NU) Kota Lhokseumawe, Tgk M Rizwan Haji Ali MA. 

"Tidak ada doa atau wirid tertentu yang disebutkan dalam hadis ketika gerhana terjadi. Baik gerhana bulan maupun gerhana matahari. Karena ketika gerhana terjadi, disunatkan memanjangkan shalat hingga gerhana selesai," jelasnya.

Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Fenomena gerhana bulan total diperkirakan terjadi Rabu (26/5/2021) besok.

Ini merupakan gerhana yang pertama pada tahun 2021.

Gerhana mulai terjadi dari pukul 16.45.19 WIB sampai pukul 19.51.41 WIB. 

Lalu, adakah doa khusus yang dibacakan saat melihat gerhana ?

Berikut penjelasan Ketua Nahdatul Ulama (NU) Kota Lhokseumawe, Tgk M Rizwan Haji Ali MA.

Menurut Tgk M Rizwan Haji Ali MA, ketika terjadi gerhana, disunatkan melakukan shalat, berzikir, dan beristighfar. 

Baca juga: Tabrak Colt Diesel, Pengendara Yamaha Vixion Meninggal, Satu Luka Berat

"Tidak ada doa atau wirid tertentu yang disebutkan dalam hadis ketika gerhana terjadi. Baik gerhana bulan maupun gerhana matahari. Karena ketika gerhana terjadi, disunatkan memanjangkan shalat hingga gerhana selesai," jelasnya.

Namun begitu, lanjut Tgk Rizwan, ada para ulama yang menyebutkan bahwa secara umum dianjurkan membaca doa-doa umum dan istighfar.

Ada juga doa yang dibacakan mirip dengan qunut subuh.

Diantara doa yang memiliki relevansi dengan gerhana adalah:

"سبحانك يا الله، غفرانك يا الله، سبحان الذي خلق الليل والنهار والشمس والقمر، كلُ ُ في فلكِ يسبحون، يا من يسبح له كل شيء من مخلوقاتهِ، سبحانك ما عبدناك حق عبادتك، سبحانك ما شكرناك حق شُكرك"

(Subhanaka Ya Allah, ghufranaka ya Allah, subhanallazi khalaqal laila wannahara wassyamsa walqamara, kullun fi falaki yasbahun, ya man yusabbihu lahu kullu syaiin min makhluqatihi, subhanaka ma 'abadnaka haqqa' ibadatika, subhanaka ma syakarnaka haqqa syukrika"

Artinya : 

Maha suci Engkau ya Allah, Engkau maha pengampun ya Allah, maha suci Dia yang menciptakan malam, siang, matahari dan bulan, yang masing-masing berputar pada garis edarnya, wahai Dia yang selalu disucikan oleh setiap sesuatu dari makhluk-makhlukNya, maha suci Engkau, apa yang kami sembah akan Engkau adalah sebenarnya sesembahan, apa yang kami syukuri akan Engkau adalah sebenar-benar syukur.

Baca juga: Kisah Gadis Bandung 4 Tahun Jadi PSK Online, Ngaku Pernah Layani Tetangga

Tiga tata cara shalat gerhana

Sebelumnya,  Tgk M Rizwan Haji Ali MA,  menjelaskan, dalam Islam, fenomena tersebut dipandang sebagai peringatan (takhwif wa tazkir) kepada manusia untuk tidak lalai dalam kehidupannya untuk selalu menyembah Allah sebagai pencipta alam semesta. 

"Oleh sebab itu, fenomena gerhana dalam Islam disambut dengan pelaksanaan shalat gerhana," katanya.

Waktu pelaksanaan shalat gerhana adalah semenjak permulaan gerhana tersebut sedang terjadi hingga habis gerhana. 

Apabila gerhana selesai, maka tidak lagi disunatkan untuk melakukan shalat. 

"Karena shalat gerhana termasuk dalam kategori shalat sunat yang memiliki sebab. Jika sebabnya tidak terjadi atau sudah selesai, maka tidak disunatkan untuk melakukannya," urainya.

Dijelaskan juga, dalam Kitab at-Taqrirat al-Sadidah disebutkan bahwa shalat gerhana hukumnya sunat muakkadah. 

Pelaksanaannya disunatkan secara berjama'ah di masjid-masjid, bukan di lapangan. 

Jika tidak sempat berjama'ah, sunat melakukan sendiri. 

"Hukum meninggalkan shalat gerhana adalah makruh," tegasnya.

Lanjutnya, menurut penjelasan Kitab at-Taqrirat al-Sadidah, ada tiga cara shalat gerhana. 

Pertama, cara paling sempurna, yaitu shalat dua rakaat dengan melakukan dua kali berdiri dan rukuk dalam setiap satu rakaat, dengan tetap membaca surah al-Fatihah pada setiap dua kali berdiri di setiap rakat. 

Sunat memanjangkan bacaan surat Al-qur'an dalam setiap berdiri sesudah membaca Al-fatihah. 

Pada saat berdiri pertama, panjangnya bacaan surat Al-qur'an adalah membaca surat Al-Baqarah atau gabungan surat lain yang panjangnya sama dengan surat Al-Baqarah. 

Pada saat berdiri kedua pada rakaat pertama, sunat membaca surat Ali Imran atau surat lain yang sama panjanya dengan Ali Imran. 

Berdiri ketiga, membaca surat An-Nisa' atau surat lain yang sama panjangnya dengan surat tersebut. 

Berdiri keempat, membaca surah Al-Maidah atau surat lain yang sama panjangnya dengan Al-Maidah. 

Demikian juga sunat memanjangkan setiap  rukuk yang dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut. 

Rukuk pertama durasinya selama membaca 100 ayat dari surat Al-Baqarah.

Rukuk kedua lamanya sepanjang membaca 80 ayat dari Al-Baqarah.

Rukuk ketiga lamanya sepanjang bacaan 70 ayat dari Al-Baqarah.

Rukuk keempat sepanjang 50 ayat dari Al-Baqarah. 

"Ini adalah cara yang paling sempurna. Tapi pelaksanaannya cukup lama," jelasnya.

Cara kedua, melaksanakan shalat dua rakaat, setiap rakaat dua kali berdiri dan rukuk, dan membaca surah pendek yang tidak sepanjang surah Al-Baqarah. 

"Ini umum dilakukannya saat ini," katanya. 

Cara ketiga adalah pelaksanaan sama dengan shalat sunah subuh, tanpa memanjangkan shalat. 

"Menurut ulama, ketiga cara tersebut sudah termasuk dalam kategori pelaksanaan shalat gerhana. Kalau kita ingin melaksanaan shalat gerhana dengan sempurna, ikuti pedoman pertama. Umumnya, saat ini shalat gerhana di Aceh mengikuti cara kedua. Sementara cara ketiga jarang dilakukan," katanya.

Setelah shalat, sunat melakukan khutbah seperti khutbah Jum'at.

Di mana khatib menghimbau manusia untuk bertaubat, bersedekah, dan berbagai amal kebaikan lainnya.

Siapkan tiga teleskop

Baca juga: 13 Nakes di RSUCM Aceh Utara Masih Terpapar Covid-19, Satu Dirawat

Dosen Ilmu Falak Jurusan Jurusan Astronomi Islam Fakultas Syariah  IAIN Lhokseumawe, Tgk Ismail Is, Selasa (25/5/2021),  menjelaskan gerhana bulan total akan terjadi pada tanggal 26 Mei 2021 M bertepatan pada malam purnama 15 Syawal 1442 H mulai pukul 16.45.19 Wib sampai pukul 19.51.41 Wib. 

Pada gerhan bulan total kali ini,  IAIN Lhokseumawe akan bergabung pengamatan secara virtual bersama 20 titik pengamatan di seluruh Indonesia. 

Acara pengamatan secara virtual ini melalui aplikasi Zoom Meeting yang divasilitasi oleh Planetarium & Observatorium Jakarta dan acara pengamatan bisa dilihat secara langsung di chanel youtube Planetarium & Observatorium Jakarta dari jam 15.45 sampai 21.30 WIB.

Pengamatan secara virtual ini akan sangat berguna bagi masyarakat Indonesia, di mana kondisi gerhana dari 20 titik pengamatan di Indonesia akan ditampilkan dalam satu channel. 

20 titik ini mewakili wilayah Indonesia, mulai dari ujung barat Indonesia ada Observatorium Tgk Chik Kuta Karang Lhoknga Banda Aceh, Observatorium Malikussaleh IAIN Lhokseumawe, Observatorium Ilmu Falak UMSU Medan, sampai wilayah paling timur Indonesia di Biak.

Khusus untuk pengamatan di Observatorium Malikussaleh IAIN, pihaknya menyiapkan tiga teleskop.

"Satu teleskop untuk disambungkan ke aplikasi Zoom Meeting guna bergabung secara nasional. Sedangkan dua lagi untuk pengamatan biasa," katanya.

Namun dipastikan Tgk Ismail, proses pengamatan yang dilakikan pihaknya tidak dibuka untuk umum.

Tapi hanya berpersonilkan lima orang, yakni dia sendiri, utusan Kemenag Lhokseumawe, pihak keamanan kampus, dan dua orang mahasiswa saja. (*)

Baca juga: Imigrasi Langsa Periksa Dokumen Keimigrasian 18 WNA Filipina Kru Kapal Asal Port Klang Malaysia

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved