Profil Giri Suprapdiono, Pengajar Wawasan Kebangsaan yang Tak Lolos TWK Seleksi ASN KPK
Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Giri Suprapdiono adalah satu dari 75 orang yang tak lolos TWK.
"Ini kan tes wawasan kebangsaan. Jadi kalau kecintaan kepada republik ini, kenapa dipertanyakan lagi. Kita menyelamatkan republik ini dari korupsi, kenapa dipertanyakan lagi?" tambahnya.
Lebih lanjut, dirinya mengaku penasaran indikator apa yang membuat dirinya gagal dalam TWK.
Pasalnya, berkaca pada tes-tes yang lain seperti Tes Capim KPK hingga tes deputi, Giri mengaku selalu lolos.
"Saya pengin tahu juga dibuka kepada publik apa indikator ketidaklolosan tersebut," katanya.
Profil
Giri lahir di Ponorogo pada tanggal 9 Juli 1974.
Giri pernah menjabat sebagai Koordinator Kerja Sama Internasional pada Direktorat Pembinaan Jaringan dan Kerja Sama Antar Komisi dan Instansi (PJKAKI) KPK.
Giri juga pernah menjadi Direktur Gratifikasi.
Sebelum meniti karier di KPK, Giri pernah menjadi National Management Concultant di BAPENAS-UNDP.
Dalam dunia akademik, Giri mengenyam pendidikan sarjana di Teknik Perencanaan Kota, Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1999.
Setelahnya, gelar master ia peroleh dari University of Roterdam pada 2001 dengan jurusan International Institute to Social Studies-Erasmus.

Kini, karir Giri di KPK sudah memasuki tahun ke-16.
Karena itu, ketika dinyatakan tidak lulus TWK, dia mengaku heran.
Dia pun meyakini ke-75 nama termasuk dirinya sudah tidak diinginkan lagi berada di KPK.
Menurut Giri, hasil tes tersebut tidaklah signifikan.