Berita Lhokseumawe
Murid SD dan Pelajar SMP di Lhokseumawe Mulai Ikuti Ujian Kenaikan Kelas dengan Sistem Tatap Muka
"Untuk ujian kenaikan kelas, kita pastikan masih tetap berlangsung secara tatap muka, agar proses ujian bisa lebih maksimal. Apalagi jumlah pelajar
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Nurul Hayati
"Untuk ujian kenaikan kelas, kita pastikan masih tetap berlangsung secara tatap muka,
agar proses ujian bisa lebih maksimal. Apalagi jumlah pelajar yang hadir setiap harinya sangat terbatas," katanya.
Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOkSEUMAWE - Para Murid SD dan pelajar SMP di Lhokseumawe, pada Rabu (2/6/2011) hari ini mulai mengikuti ujian kenaikan kelas.
Sedangkan ujian kenaikan kelas dipastikan dkgelar dengan sistem tatap muka, mulai 2-12 Juni 2021.
Sebagaimana pantauan Serambinews.com di SD Negeri 1 Muara Dua Lhokseumawe, sekitar pukul 09.30 WIB para murid mulai mengikuti ujian dalam kelas masing-masing.
Satu murid, duduk di satu meja.
Mereka semua menggunakan masker.
Artinya, proses ujian secara tatap muka dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehataan secara ketat.
Baca juga: Ayah Rudapaksa Putri Kandung 4 Kali, Mengaku Menyesal Saya karena Mabuk
"Sesuai arahan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Lhokseumawe, kalau ujian tetap secara tatap muka. Namun dengan aturan ketat sesuai dengan protokol kesehatan," ujar Kepala SD Negeri 1 Muara Dua, Fakhrurrazi SPd MPd.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Lhokseumawe, Ibrahim, menjelaskan, saat pertama dinyatakan pandemi Covid-19, sempat proses PMB secara tatap muka ditiadakan sekitar delapan bulan (Maret-Oktober 2020).
Namun tepat pada 9 November 2021, mulai digelar kembali PMB secara tatap muka.
Namun ada beberapa aturan yang harus diterapkan di setiap sekolah.
Pertama, jumlah siswa untuk satu ruangan berkurang 50 persen dari jumlah di masa normal.
Bila dulunya satu ruang, ada 30 murid, sekarang ini menjadi 15 murid.
Makanya, satu pekan, setiap murid hanya bersekolah tiga hari.
Kedua, jam belajar dipersingkat. Untuk jadwal belajar, pastinya tidak boleh lewat dari pukul 12.00 WIB.
Ketiga, tidak ada kantin di sekolah yang buka.
Baca juga: Tim Pansus DPRK Simeulue: Pembangunan Jalan Multiyears Diduga Gunakan Material Campuran
Sehingga para murid harus membawa bekal makanan dan minuman dari rumah.
Jam istirahat hanya di lokal dengan waktu yang singkat, tidak seperti di masa normal dulunya.
Keempat, setiap murid dan guru, wajib menjalankan protokol kesehatan.
Selalu pakai masker, jaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun sesering mungkin.
Jadi diakuinya, sekarang ini kasus Covid-19 di Lhokseumawe terus meningkat.
Sehingga pihaknya terus berkoordinasi dengan unsur pimpinan maupun tim Satgas Penanggulangan Covid,-19, terkait proses PMB kedepannya.
Lalu, lanjutnya, pada 2-12 Juni 2021, memasuki agenda ujian kenaikan kelas bagi murid kelas satu sampai kelas lima SD, dan pelajar kelas tujuh dan kelas delapan SMP.
Baca juga: Viral Setelah Marahi dan Usir Staf Risma, Berikut Profil dan Daftar Kekayaan Amon Djobo, Bupati Alor
"Untuk ujian kenaikan kelas, kita pastikan masih tetap berlangsung secara tatap muka,
agar proses ujian bisa lebih maksimal. Apalagi jumlah pelajar yang hadir setiap harinya sangat terbatas," katanya.
Lalu, saat selesai ujian kenaikan kelas, para pelajar tetap di rumah.
Bila ada penambahan tugas, maka dilakukan secara daring sampai pembagian rapor kenaikan kelas.
"Usai pembagian rapor, maka para pelajar sudah libur kembali. Baru bersekolah kembali pada 12 Juli 2021," katanya.
Jadi, untuk sistem PMB pada saat memasuki tahun ajaran baru, yakni 12 Juli 2021, belum disimpulkan.
Apakah secara daring ataupun tatap muka.
"Kita lihat bagaimana perkembangan kedepannya, sambil kami terus berkoordinasi dengan unsur pimpinan," demikian Ibrahim.(*
Baca juga: Viral Maling Sepeda Beraksi Sambil Telanjang Terekam CCTV, Sudah Beberapa Kali Terjadi