Satu Nakes Dirawat, 11 Diisolasi, Terpapar Covid-19 saat Melayani Pasien
Dari 12 tenaga kesehatan (nakes) RSU Cut Meutia (RSUCM) Aceh Utara yang diduga terpapar Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
LHOKSUKON – Dari 12 tenaga kesehatan (nakes) RSU Cut Meutia (RSUCM) Aceh Utara yang diduga terpapar Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), satu diantaranya sampai Selasa (1/6/2021) masih mendapat perawatan, sementara 11 lainnya diharuskan menjalani isolasi mandiri. Mereka positif virus Corona setelah menjalani pemeriksaan di RSUCM.
12 nakes tersebut terdiri dokter, kemudian perawat, dan juga tenaga administrasi. “Ini kita ketahui berdasarkan hasil penelusuran terhadap mereka, karena ada yang mengalami demam, dan hilang rasa penciuman setelah bertugas dalam beberapa hari terakhir ini,” ujar Humas RSUCM, Jalaluddin MKes kepada Serambi, Selasa (1/6/2021).
Karena mengalami gejala tersebut, kemudian dilakukan pemeriksaan swab, dan ternyata hasilnya positif. Sehingga, satu diantaranya harus mendapat perawatan di RSUCM, dan 11 lainnya harus menjalani isolasi mandiri. Satu perawat harus dirawat karena mengalami gejala sesak nafas, sehingga harus dibantu dengan alat untuk memudahkan bernafas.
Sedangkan 11 nakes lainnya, kondisi kesehatan masih baik sehingga mereka harus menjalani isolasi mandiri. Namun demikian, mereka tetap mendapat pemantauan dari petugas dan juga mendapat obat plus vitamin dari RSUCM. “Setelah 14 hari, nantinya terhadap mereka akan dilakukan swab kembali guna mengetahui hasilnya,” katanya.
Jika hasilnya sudah negatif, kata Humas RSUCM, baru diizinkan mereka untuk bekerja kembali. Namun, jika hasilnya positif tentu harus menjalani isolasi tambahan lagi, sampai kondisinya benar-benar sembuh. “Dari 11 orang tersebut ada yang sudah menjalani isolasi mandiri 4 hari, dan ada juga yang lebih,” ujar Jalaluddin.
Sampai saat ini, kata Humas RSUCM Aceh Utara, nakes yang terpapar Covid-19 sudah mencapai 75 orang. Namun, dari jumlah tersebut, 63 orang diantaranya sudah dinyatakan sembuh.
Sedangkan untuk pasien dari masyarakat yang menjalani perawatan karena Covid mencapai 17 orang, yaitu delapan dirawat di ruang Respiratory Intensive Care Unit (RICU), dan 9 orang di ruang Penyakit Infeksi New Emerging and Reemerging (Pinere). “Bahkan, kemarin mencapai 18 orang, dan ini termasuk angka tertinggi di tahun 2021,” pungkas Jalaludin.
Pada bagian lain, Jalaluddin MKes menyebutkan, untuk pengujian sampel swab dalam sepekan terakhir ini pihaknya harus mengirim ke RS Kesrem Lhokseumawe, karena tak bisa melakukan pemeriksaan lagi di lab sendiri. Sebab, stok cartridge polymerase chain reaction (PCR), sudah kosong kembali.
“Sudah sepekan alat tersebut kosong, sehingga setiap harinya untuk pengujian sampel swab kita kirim ke Kesrem, kita sudah memiliki petugas dan mobil khusus untuk mengantarkan sampel tersebut,” katanya. Pihaknya juga sudah mengajukan permintaan penambahan cartridge ke Kementerian Kesehatan RI.(jaf)