Antisipasi Hari 'Kiamat', Korea Selatan Simpan 100 Ribu Benih dalam 'Bahtera Nuh'
Upaya tersebut dilakukan untuk menanggapi peringatan para peneliti, mengenai kepunahan tanaman yang kini berkembang pada level mengkhawatirkan.
Laporan itu menyebutkan bahwa sektor pertanian mungkin akan kurang tahan terhadap perubahan iklim, hama dan patogen.
Imbasnya, "Biosfer, di mana umat manusia secara keseluruhan bergantung menurun lebih cepat daripada kapan pun dalam sejarah manusia."
Tanaman liar disebut menjanjikan sebagai obat masa depan, bahan bakar dan makanan.
Namun ironisnya sekitar dua perlima dari tanaman liar terancam punah, sebagian besar karena perusakan habitat dan perubahan iklim.
"Penelitian tentang benih tanaman liar "sangat kurang"," kata Na Chae-sun, peneliti senior di Arboretum Nasional Baekdudaegan.
Ia bersama timnya mengumpulkan sampel dan melakukan proses yang teliti dan ekstensif.
Termasuk tes sinar-X dan penanaman percobaan.
Kemudian benih dikatalogkan dan disimpan di brankas benih.
"Orang mungkin bertanya mengapa bunga liar di tepi jalan itu penting?" ujarnya.
"Tugas kami adalah mengidentifikasi ini satu per satu dan membiarkan orang tahu betapa pentingnya mereka," lanjutnya.
"Tanaman yang kita makan hari ini mungkin berasal dari bunga tak bernama di pinggir jalan."
(Tribunnewswiki.com/Putradi Pamungkas)
Artikelini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul Siaga Ancaman 'Kiamat', Korsel Simpan 100 Ribu Benih di 'Bahtera Nuh', Tahan Gempa dan Bom Atom
Baca juga: Cekcok Anak Mau Diambil, Seorang Pria Kalap dan Tikam Mantan Istri di Dada
Baca juga: Tak Takut Dilapor UAH ke Polisi, Eko Kuntadhi Malah Soroti Bukti Transfer Donasi Palestina ke MUI