Internasional
Erdogan Mendapat Kecaman, Suntikan Vaksin Covid-19 Sudah Tiga Kali
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendapat kecaman setelah menerima dosis ketiga vaksin Covid-19.
SERAMBINEWS.COM, ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendapat kecaman setelah menerima dosis ketiga vaksin Covid-19.
Kecaman itu muncul di tengah-tengah negara sedang berjuang mendapatkan cukup vaksin untuk pekerja kunci.
Dilansir AFP, Kamis (3/6/2021), Erdogan (67) menerima dosis pertama vaksin Sinovac China pada Januari 2021.
Kemudian, suntikan kedua vaksin pada Februari 2021.
Pekan ini, dia mengakui telah mendapatkan dosis ketiga pada Maret 2021.
Baca juga: Turki Tindak Keras Demonstran, 999 Orang Dijatuhi Hukuman 13.370 Bulan Penjara
Tetapi tidak mengatakan apakah itu suntikan Sinovac atau Pfizer-BioNtech, yang juga telah dibeli Turki.
Pada saat menerima suntikan ketiga, orang Turki harus menunggu selama 12 minggu.
Engin Ozkoc, kepala oposisi utama Partai Rakyat Republik, mengatakan:
“Bahkan tidak ada satu dosis untuk warga negara, tetapi sudah tiga untuk Erdogan.”
Hampir 50.000 orang telah meninggal karena Covid-19 di Turki.
Sebuah negara yang masih berjuang meluncurkan dosis vaksin dengan cepat.
Baca juga: Agen Turki Tangkap Keponakan Fethullah Gulen, Dituduh Mendanai Organisasi Teroris
Menurut Reuters, kurang dari 20 persen warga Turki telah menerima dua dosis.
Pekerja pariwisata telah diprioritaskan sebagai bagian dari upaya Ankara untuk memulai industri.
Dimana, menyumbang lebih dari 10 persen dari produk domestik bruto Turki dan telah terpukul oleh pandemi.
Tetapi pekerja kunci lainnya seperti guru harus menunggu lebih lama untuk menerima vaksinasi mereka.
Baca juga: Bos Mafia Turki Kembali Berulah, Tuduh Penguasa Kirim Senjata ke Jaringan Al-Qaeda di Suriah
Menurut aturan Turki, siapa pun yang dites positif terkena virus dilarang menerima vaksinasi selama enam bulan.
Reuters melaporkan tingkat vaksinasi di Turki, yang memiliki populasi lebih dari 80 juta, akan menghabiskan waktu 102 hari lagi.
Untuk memberikan dosis yang cukup untuk melindungi 10 persen lainnya.
Turki mencatat lebih dari 6.000 kasus harian Covid-19.(*)