Internasional
Tugas Berat Wartawan India di Tengah-Tengah Ledakan Virus Corona, 474 Jurnalis Meninggal Dunia
Para wartawan di India harus bertugas di tengah-tengah ledakan virus Corona untuk memberi info kepada masyarakat.
SERAMBINEWS.COM, NEW DELHI - Para wartawan di India harus bertugas di tengah-tengah ledakan virus Corona untuk memberi info kepada masyarakat.
Dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, sebanyak 474 jurnalis India meninggal setelah terinfeksi virus Corona.
Dilansir AFP, Rabu (3/6/2021), sebagian besar kasus wartawan, terkait pekerjaan sehari-hari di lapangan.
Jumlah kematian wartawan yang tercatat hingga 31 Mei 2021, termasuk yang ditugaskan di daerah pedesaan.
Baca juga: Arab Saudi Bantu Lagi India, Kirim Lagi 60 ton Oksigen, New Delhi Sampaikan Terima Kasih
Dimana, sedikit atau tidak ada akses ke vaksin Covid-19 atau perawatan medis darurat.
Dalam satu kasus, jurnalis Pradeep Kumar (28) telah melaporkan krisis kesehatan untuk surat kabar The Hindu.
Dia juga telah membantu banyak pasien Covid-19 mengakses perawatan kesehatan.
Namun, ketika dia tertular virus, dia hanya sedikit mendapat bantuan pemerintah.
Meskipun melaporkan wabah Covid-19 dari beberapa daerah yang paling parah dilanda India, jurnalis belum diberikan akses yang sama ke vaksinasi.
Atau juga perawatan seperti pekerja garis depan dan penting lainnya.
Baca juga: Varian Virus Corona India Kini Menyebar ke 53 Negara Termasuk Indonesia
Setelah panggilan berulang kali dari sektor media, Kementerian Informasi dan Penyiaran India mengumumkan akan memberi santuna n ke jurnalis.
Jumlah yang diberikan sebesar 6.858 dolar AS atau sekitar Rp 98 juta untuk keluarga
wartawan yang meninggal karena Covid-19.
Namun, dukungan itu hanya berlaku untuk jurnalis terakreditasi.
Padahal, sebagian besar dari mereka yang telah meninggal tidak terakreditasi.
Baca juga: YouTuber India Ditangkap,Terbangkan Anjing dengan Balon Udara
Juga, sebagian besar jurnalis India tidak bekerja untuk media besar berbahasa Inggris.
Yang sering menawarkan asuransi jiwa dan kesehatan, dan pensiun.
Pekerja lepas paling terpukul dengan pendapatan yang berkurang.
Bahkan, tidak ada kompensasi untuk keluarga mereka dalam kasus di mana mereka meninggal karena Covid-19.(*)
