Jarang Diketahui, Ternyata Inilah Pejabat Terkuat Kedua di Korea Utara Setelah Kim Jong Un
Meski demikian, tahukah Anda ternyata sosok yang hampir jarang disorot ini ternyata adalah orang terkuat kedua di Korea Utara.
Orang yang dapat dipilih untuk posisi ini adalah Jo Yong-won, pembantu dekat Sekretaris Jenderal Kim.
Sebelum informasi di atas tersedia, Jo Yong-won dianggap sebagai tokoh penting dengan kemajuan yang sangat pesat di kancah politik Korea.
Setelah Kongres Nasional ke-8 Partai Buruh Korea pada Januari 2021, Bapak Jo terpilih sebagai anggota Komite Tetap Politbiro.
Pada saat yang sama, Jo juga merupakan anggota Komisi Militer Pusat Partai (Komisi Militer).
Hanya beberapa minggu setelah acara tersebut, dalam analisis Korean Herald pada bulan Februari, surat kabar tersebut mengatakan bahwa Jo adalah bintang yang sedang naik daun di kancah politik Pyongyang.
Menurut surat kabar Korea, Jo telah melampaui peringkat 1, dipromosikan dari posisi anggota pengganti Politbiro menjadi anggota tetap Politbiro.
Berdiri di peringkat 5 orang paling berkuasa di Korea Utara hanya dalam 1 tahun. tahun.
"Dengan perubahan ini, dalam hal pangkat resmi, Jo bisa datang ketiga, setelah pemimpin adalah Ketua Kim Jong Un dan yang kedua adalah Ketua Presidium yang Majelis Tertinggi Rakyat ini (Majelis Nasional)," kata mahasiswa PhD Wilson Center Cheong Seong-chang.
Hingga kini, sangat sedikit informasi pribadi tentang siapa yang diyakini sebagai Sekretaris Pertama Korea Utara.
Menurut Korean Herald, pejabat yang berkuasa itu lahir pada tahun 1957, lulus dari Universitas Kim Il Sung dengan gelar medis, dan mulai muncul di sebelah Kim selama kunjungannya ke seluruh negeri sejak 2014.
Menurut Kementerian Unifikasi Korea Selatan, Jo dianggap sebagai orang yang paling dekat dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Bahkan media lokal menyebutnya sebagai "bayangan" Tuan Kim.
Dalam 4 tahun terakhir, Jo menemani Kim Jong Un sebanyak 131 kali, termasuk 34 kali pada tahun 2017: 51 kali pada 2018: 34 kali di tahun 2019 dan 12 kali di tahun 2020.
Setiap kali, Jo terlihat membawa pena dan kertas, dengan hati-hati mencatat instruksi dari Ketua Kim.
Pada acara KTT antar-Korea yang penting pada tahun 2018 dan KTT AS-Korea Utara di Singapura dan Hanoi, Jo hadir.