Wawancara Khusus
Tidak Ada Calon Jamaah yang Tarik Dana Haji
Pemerintah Indonesia kembali menunda pemberangkatan calon jamaah haji lantaran belum meredanya pandemi Covid-19
Pemerintah Indonesia kembali menunda pemberangkatan calon jamaah haji lantaran belum meredanya pandemi Covid-19. Ini adalah tahun kedua jamaah Indonesia tidak berangkat ke Tanah Suci. Meski demikian, animo masyarakat Aceh untuk mendaftar haji ternyata tetap tinggi. Setiap bulan, tidak kurang dari 400 orang yang mendaftar dengan ongkos naik haji Rp 31.454.602. Kini masyarakat Aceh yang masuk daftar antre haji mencapai 127.000 orang dengan masa tunggu 30 tahun.
Bagaimana reaksi calon jamaah haji yang sudah melunasi setoran saat mendengar kabar penundaan pemberangakatan haji pada tahun ini. Adakah dari mereka yang menarik dana tersebut. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Aceh, Dr H Iqbal SAg MAg, didampingi Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Drs H Arijal MSi, menjelaskan banyak hal tentang haji dalam wawancara khusus dengan wartawan Serambi Indonesia, Masrizal bin Zairi, di ruang kerjanya, Senin (7/6/2021). Berikut petikan wawancaranya:
Sudah dua tahun calon jamaah haji Indonesia tak diberangkatkan ke Tanah Suci karena pandemi, apa pendapat Anda?
Pemerintah sudah memutuskan tidak memberangkatkan calon jamaah haji Indonesia dan ini merupakan tahun kedua. Seperti disampaikan Bapak Menteri Agama, kebijakan itu diambil karena pandemi belum mereda dan bahkan kasusnya makin meningkat. Kesehatan jamaah menjadi prioritas pemerintah. Sebelum keputusan itu diumumkan, kita sudah sampaikan kepada masyarakat bahwa karena masih kondisi pandemi, kemungkinan tidak berangkat haji tetap ada. Jadi, kita harus berlapang dada dan terus berdoa kepada Allah SWT agar wabah ini segera berakhir.
Bagaimana kesiapan pemerintah?
Kalau pemerintah dari awal sudah sangat siap untuk memberangkatkan jamaah haji tahun ini. Tapi, karena kondisi seperti ini (masih pandemi) pemerintah tak bisa memaksakan. Kalau ini dipaksakan akibatnya bisa fatal. Jamaah yang ditunda keberangkatannya akan menjadi perioritas untuk tahun berikutnya.
Adakah calon jamaah yang menarik kembali biaya haji akibat ditundanya keberangkatan?
Sampai hari ini (kemarin-red) kita belum menerima laporan ada jamaah yang menarik biaya hajinya. Tahun 2020, sebanyak 45 jamaah yang menarik biaya pelunasan, bukan setoran awal. Kalau nanti jadi berangkat, merekatinggal melunasi kembali. Sebab, nomor kursi mereka masih tercatat.
Kalau ada jamaah yang mau menarik biaya haji, bagaimana caranya?
Untuk penarikan, mekanismenya sudah diatur dan tidak dipersulit, cukup mudah. Tinggal jamaah melaksanakannya. Sekarang melalui seksi haji Kankemenag kabupaten/kota, tinggal melaporkan dan nanti divalidasi. Ini tidak akan ada hambatan dan jamaah tidak dihambat. Pemerintah cukup terbuka. Kalau jamaah mau menarik dipersilakan, tidak harus dipertahankan. Karena ini murni keputusan dari calon jamaah.
Kalau misalnya ditarik sepenuhnya, berarti (kalau) dia (mau berangkat lagi) harus mendaftarkan kembali dari awal. Kalau mendaftar kembali, dia harus menunggu masa antre yang cukup panjang. Ketika dia mendaftar berarti saat itu terhitung sebagai calon jamaah. Saat ini, masa tunggu keberangkatan haji Aceh sekitar 30 tahun. Lamanya masa tunggu tersebut juga membuktikan antusias masyarakat Aceh untuk melaksanakan ibadah haji cukup tinggi.
Apakah Pendaftar haji tidak terpengaruh dengan lamanya masa tunggu?
Menurut saya tidak. Kita melihat dalam tiga atau empat tahun lalu, warga yang mendaftar haji semakin banyak. Itu berarti masa antrenya semakin lama. Ditambah lagi dengan kondisi pandemi.
Bahkan, di masa pandemi ini animo masyarakat Aceh untuk mendaftar tetap masih tinggi. Saat ini, setiap bulan lebih 400 orang yang mendaftar dari seluruh Aceh.
Apakah ada perbedaaan jumlah pendaftar selama pandemi dibanding sebelumnya?
Tak ada perbedaan. Kami melihat antusias masyarakat makin meningkat. Ini merupakan kebanggaan bagi kita, hal-hal yang subtantif seperti ini sudah dipahami oleh masyarakat, termasuk niat untuk mendaftarkan haji. Bahkan, hampir setiap hari kami terus menerima pertanyaan dari masyarakat bagaimana mendaftar haji agar bisa cepat berangkat ke Tanah Suci. Kami sampaikan, yang penting daftar dulu. Soal cepat atau tidak, kita tak tahu dalam perjalanan.
Dengan kondisi sekarang, menurut Anda baiknya jamaah menarik dulu dana hajinya atau dibiarkan di bank?
Ini semuanya terserah calon jamaah. Kalau mereka ingin menarik kembali, dipersilakan. Kalaupun tidak ditarik, dana mereka tetap aman, tidak akan hilang. Pemerintah sudah menyatakan dana haji yang sudah disetor dalam keadaan aman. Jika dananya ditarik semua itu sama seperti pembatalan keberangkatan haji. Tapi, kalau ditarik pelunasan saja, setoran awal masih ada dan porsinya (nomor kursi) juga masih tetap. Kalau ke depan kondisinya sudah normal, mereka ini menjadi prioritas untuk berangkat.
Mungkinkah masa tunggu akan lebih lama lagi dengan adanya pandemi?
Keputusan ini tidak berdiri sendiri, karena izin pelaksanaan haji ada di Pemerintah Arab Saudi. Kalau Pemerintah Indonesia dari awal memang sudah siap. Tapi, karena pandemi Pemerintah Arab Saudi belum mengumumkan kuota jamaah haji Indonesia. Kalau diberikan kuota penuh, tidak mungkin. Karena memberangkatkan calon jamaah 221.000 orang dari seluruh Indonesia dalam waktu yang sangat singkat, tidak mungkin.
Walau pemerintah sudah memutuskan tak memberangkatkan jamaah haji, saya pikir ini keputusan yang terbaik karena di samping kondisi masih pandemi, kesehatan jamaah lebih utama. Begitu juga dengan Arab Saudi yang belum memberikan kuota. Sehingga Kementerian Agama mengambil sikap untuk membatalkan keberangkatan calon jamaah haji tahun 2021.
Bila pandemi berlangsung lama, apa solusi yang akan dilakukan pemerintah?
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama tidak diam, tapi terus melakukan upaya-upaya. Seperti tahun 2021, skema-skema rencana pemberangkatan sudah diatur dengan protokol kesehatan yang ketat sesuai dengan ketentuan dari Pemerintah Arab Saudi. Tentu, kalau kondisi juga masih seperti ini, kami yakin untuk tahun-tahun berikutnya Insyaallah akan diberikan menunaikan ibadah haji, mungkin dengan persyaratan atau bagaimana. Karena kalau terlalu lama seperti ini, semua sektor akan mandek.
Apa harapan Anda?
Ini kan pembatalan pemberangkatan jamaah haji tahun kedua, tentu di luar timbul persepsi dan asumsi berbeda-beda. Berita hoaks beredar terus. Kami mengimbau masyarkaat dan calon jamah untuk tabayyun, tidak terpengaruh atau tidak terprovokasi dengan isu-isu yang tidak benar. Sehingga nanti semuanya akan tercerahkan. Tapi, kalau terprovokasi dengan isu-isu hoaks, kita akan larut dengan informasi yang tidak benar.
Jadi, kami mengimbau masyarakat untuk sama-sama menerima informasi yang benar. Kita tidak bisa menyalahkan pemerintah atau siapa pun. Sebab, kita punya kemampuan untuk mengakhiri pandemi ini. Paling-paling, kita berdoa kepada Allah SWT. Sebab, hanya kekuasaan Allah lah yang bisa menghilangkan pandemi ini. (*)