Berita Pidie

Jalan Keuniree Pidie Berlubang, Tambal Terkelupas, Dewan Pidie Sesalkan: Pemerintah jangan Diam

Maka itu, diharapkan bisa dilakukan peningkatan yang baru supaya lebih tahan lama dan kualitasnya lebih maksimal.

Penulis: Nur Nihayati | Editor: Nur Nihayati
Dok pribadi
Anggota DPRK Pidie, Muhammad SPdI 

Maka itu, diharapkan bisa dilakukan peningkatan yang baru supaya lebih tahan lama dan kualitasnya lebih maksimal.

Laporan Nur Nihayati   |   Pidie 

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Kondisi rusaknya jalan di Keuniree, Pidie  sudah berulangkali terjadi.

Diharapkan pemerintah tidak tinggal diam segera diperbaiki dengan membuat baru bukan tambal-tambal saja karena  kerusakannya kian parah.

"Jika hanya diperbaiki, tambal-tambal saja bisa terkelupas lagi begitu terus sehingga kerusakannya makin parah," ujar Anggota DPRK Pidie, Muhammad SPdI dari Partai Aceh , Rabu (9/6/2021).

Maka itu, diharapkan bisa dilakukan peningkatan yang baru supaya lebih tahan lama dan kualitasnya lebih maksimal.

Kerusakan jalan ini persisnya dari Simpang 4 Aneuk Mulieng atau Simpang Lampu Merah hingga Simpang Pulo Pisang atau di depan Praktek Bidan Nurjannah.

Baca juga: Simak, Ini Cara Cek Penerima BLT UMKM Rp 1,2 Juta Tahap 2, Buka Laman Resmi BNI dan BRI

Baca juga: Kepala BPKH Anggito Abimanyu: Dana Haji Aman, Tak Dipakai Untuk Biaya Infrastruktur

Baca juga: VIDEO Misteri Makhluk Berjubah Putih di Google Earth Terpecahkan, Kota Hantu dengan Lingkaran Setan

"Kami minta perhatian pemerintah yang berwenang untuk memperbaiki dengan cara peningkatan yang baru maupun pengerokan yang lama lalu di buat yang baru lagi.

Hal ini mengingat banyaknya keluhan-keluhan dari pengguna jalan maupun dari masyarakat sekitarnya yang mengatakan akibat dari lubang tersebut banyak terjadi kerusakan kendaraan pengguna jalan.

Ditambah lahi juga bisa juga terjadi kecelakaan yang berakibat fatal.

Kami harap pemerintah Kabupaten Pidie jangan tinggal diam, walaupun jalan tersebut merupakan kewenangan provinsi, namun kami dari DPR Kabupaten Pidie tetap harus menampung aspirasi dan keluhan dari masyarakat.

Dalam waktu dekat ini kami juga akan menyurati Pemkab Pidie melalui pimpinan DPRK Pidie untuk mendongkrak dinas terkait yaitu PUPR supaya dapat di teruskan kepada PPTK UPTD Wilayah I Pidie di Banda Aceh dengan memberitahukan kondisi jalan saat ini.

Karena kalau kita sendiri yang di Kabupaten tidak menyurati, ya bisa jadi orang di provinsi itu tidak tahu kondisi saat ini, mungkin mereka mengira kondisi jalan tersebut sudah aman digunakan karena sudah pernah diperbaiki atau di tambal, padahal kenyataan sekarang sudah rusak lagi.

Tambal terkelupas

Sementara itu, pekerjaan penambalan jalan berlubang di Jalan Lingkar Keunire, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie dilakukan pada Selasa (8/6/2021) sehari berikutnya atau Rabu (9/6/2021) mulai terkelupas karena hujan lebat pada malam hari.

Kondisi salah satu lubang di Jalan Keuniree, Pidie yang sudah ditambal sudah terkelupas, Rabu (9/6/2021).
Kondisi salah satu lubang di Jalan Keuniree, Pidie yang sudah ditambal sudah terkelupas, Rabu (9/6/2021). (SERAMBINEWS.COM/NUR NIHAYATI)

Jalan lingkar Keunire sekarang benar-benar jadi hal mengkhawatirkan karena sangat berbahaya untuk dilalui.

Terutama pengendara sepeda motor, karena lubang-lubang yang menganga disepanjang jalan kewenangan Pemrovinsi Aceh, itu sering menyebabkan  pengendara sepeda motor terjatuh setelah roda motornya menghantam lubang.

Jalan yang setiap hari dilintasi para pejabat daerah tingkat Provinsi Aceh tersebut, setiap tahun terabaikan dari rencana pembangunan menggunakan sumber Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA).

Buktinya hingga sekarang jalan padat kendaraan tersebut dibiarkan dengan kondisi rusak parah. 

Menurut dia, jalur itu tidak semestinya ditambal menggunakan material pasir atau yang sejenisnya karena tidak akan bertahan lama.

Selain volumenya jalur ini tinggi dilintasi bus dan truk teronton ukuran besar, pada musim hujan seperti sekarang ini material pasir yang digunakan saat menambal jalan ini akan cepat terbuka.

Sementara , Zulkarnaini ST, Pejabat Pelaksana Teknis atau PPTK UPTD Wilayah I Pidie dan Pidie Jaya ditanyai terpisah, Selasa (8/6) menjelaskan, jalan tersebut kewenagan provinsi namun dilintasi oleh kendaraan yang semestinya menggunakan jalur kewenangan Anggara Pendapatan Belanja Negara (APBN), sehingga jalan tersebut kian parah rusak.

Begitupun dia mengatakan jika pihakya sering merawat jalan itu dengan cara menambal lubang-lubang yang besar namun tidak lama kemudian rusak lagi.

Seperti dilakukan kemarin ada delapan titik yang ditambal menggunakan material. Zulkarnain juga membandingkan jalan lingkar Keunire dengan Jalan lingkar Blang Paseh, Kota Sigli.

Dimana kedua jalan ini dibangun bersamaan, namun karena jalan lingkar Blang Paseh tidak jarang dilalui kendaraan ukuran besar sekelas teronton sehingga kondisnya lebih awet.

Diberitakan sebelumnya, sedikitnya 43 titik lubang bertabur di jalan Negara Keuniree, Pidie.

Lokasi itu tepatnya antara Simpang Lampu Merah (Simpang Aneuk Mulieng) hingga Simpang Garot -Pulo Pisang atau depan Cek Min Kopi.

Kondisi lubang jalan itu bervariasi ada yang besar diameternya ada pula yang lebih kecil.

Beberapa warga sempat mengeluhkan kondisi jalan Keuniree ini, sudah berbulan-bulan dibiarkan berlubang.

Padahal jalur itu lalu-lintas padat dan merupakan ruas antar kabupaten dari Banda Aceh - Sigli ke Bireuen begitu juga sebaliknya.

Banyak warga mengalami kecelakaan di ruas jalan itu karena lubang menga-nga tak tampak dari arah jauh sehingga tiba di titik lubang pastilah terperosok.

Malah, ada juga mobil mengalami kerusakan akibat lubang tersebut. "Kami sangat kecewa kondisi jalan negara di sini," ujar Muhammad Riza, warga Ulee Glee.

Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Cipta Karya (BMCK) Pidie, Alie Basyah ST kepada Serambinews.com, Selasa (8/6/2021) mengaku itu adalah jalan negara kewenangan pihak provinsi.

Di satu sisi diakui sudah pernah dilaporkan karena adanya keluhan warga.

Zulkarnaini ST, Pejabat Pelaksana Teknis atau PPTK UPTD Wilayah I Pidie dan Pidie Jaya mengaku, pihaknya sedang di lokasi menambal ruas jalan berlubang.

"Itu Jalan provinsi tapi yang lintasi APBN. Maksudnya jalan itu dilalui bus, truk sehingga kerusakan kian parah karena kapasitas kendaraan itu," kata PPTK itu di Sigli.

Diakui, pihaknya sudah beberapa kali menambal ruas jalan itu tapi belakangan tetap saja ada yang kembali rusak.

"Kali ini, ada delapan titik berlubang parah kita timbun dengan Dana APBA (swakelola). Kita perbaiki yang parah dulu. Yang akan diperbaiki adalah delapan titik," urainya.

Dia mengatakan, ada perbandingan jalan antara Benteng ke BlangPaseh hingga Simpang Lampu Merah yang kondisinya masih lebih baik padahal usia jalan sama dengan ruas jalan Keuniree.

Cuma bedanya, jalan Benteng - Blangpaseh tidak dilewati bus maupun truk sehingga kondisinya aman dan masih bagus. Sedangkan jalan Keuniree banyak dilalui kendaraan badan besar dan donasinya berat.

Ditanya bagaimana dengan sejumlah titik lubang lain masih bertabur apakah tidak diperbaiki sekaligus?

PPTK ini menjelaskan, sementara ini titik yang kecil tidak diperbaiki karena keterbatasan anggaran.

"Kita harapkan kesabaran, yang titik lain belum kita perbaiki karena keterbatasan anggaran," demikian Zulkarnaini ST, PPTK UPTD Wilayah I Pidie dan Pidie Jaya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved