Singapura Baru-baru Ini Mengamankan Mata-mata China, Ini Sosoknya, Bagaimana Dengan Indonesia?

Yeo diketahui sudah menjadi bagian dari mata-mata China sejak tahun 2015 silam. Yeo akhirnya diamankan oleh pihak berwajib di SIngapura.

Editor: Amirullah
Facebook via Asia Times
Berbatasan Langsung dengan Kepulauan Batam, China Disebut-sebut Sudah Kirimkan Mata-matanya di Negara Tetangga, Bagaimana Dengan Indonesia? Ini Sosoknya! 

SERAMBINEWS.COM - Sebuah kabar mengejutkan datang dari negara yang cukup dekat dengan Indonesia, bahkan hanya berbatas selat kecil dengan salah satu wilayah di Indonesia.

Negara tersebut tak lain adalah Singapura, yang berbatasan dengan Kepulauan Batam.

Meski memiliki wilayah yang tak begitu besar, Singapura memang dikenal sebagai salah satu negara maju saat ini.

Namun ternyata hal itu tak membuat Singapura terbebas dari gangguan luar negeri.

Terbukti Kementerian Keamanan Dalam Negeri (ISD) Singapura baru-baru ini mengungkapkan ada seorang warga yang ditahan.

Bahkan sosok tersebut diketahui bukan sosok sembarangan.

Baca juga: Siap-siap! Vaksinasi Covid-19 Dosis II Kembali Digelar Kamis dan Jumat, Ini Sasaran Pesertanya

Baca juga: Tanda-tanda Perang Makin Terlihat, AS Kirim Kapal Induk USS Ronald Reagan ke Laut China Selatan

Ia ternyata adalah seorang mata-mata yang diduga merupakan anggota intelijen China yang ditugaskan di Singapura.

Namanya tak lain adalah Dickson Yeo.

Yeo diketahui sudah menjadi bagian dari mata-mata China sejak tahun 2015 silam.

Namun baru pada tanggal 30 Desember 2020 lalu, Yeo akhirnya diamankan oleh pihak berwajib di SIngapura.

Diketahui ternyata Yeo pernah dideportasi dari Amerika Serikat (AS) bahkan ia sempat dipenjara selama 14 bulan di sana.

Kasusnya pun tak jauh beda, Yeo diduga menjadi mata-mata bayaran oleh suatu negara asing.

Baca juga: Rian Dibunuh di Hotel dan Dibakar, Korban Sempat Dijemput 2 Pria, Ibu Histeris Lihat Peti Jenazah

Baca juga: Sosok Ratius Murib Pemasok Senjata dan Amunisi untuk KKB Papua, Raup Keuntungan Rp1,39 Miliar

"Hasil investigasi ISD menemukan bahwa Yeo bekerja untuk inteiljen sebuah negara asing, menjalankan berbagai tugas yang diserahkan padanya lewat supervisor asingnya dengan imbalan keuntungan moneter," ujar ISD, dilansir Strait Times.

ISD juga menyatakan bahwa Yeo sepenuhnya sadar bahwa orang asing yang memberinya tugas, bekerja untuk intelijen negara asing.

Dia juga disebut sempat membuat sebuah perusahaan di Singapura untuk jadi kamuflase dari kegiatan intelijennya, disamping pernah mencoba merekrut orang seperti yang dilakukan supervisornya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved