Warga Cemas karena Erosi Krueng Kiran

rosi Krueng Kiran, Kecamatan Bandar Dua, Pidie Jaya dilaporkan semakin mengganas

Editor: bakri
SERAMBINEWS.COM/IDRIS ISMAIL      
Warga Gampong Krueng Kiran, Kecamatan Bandar Dua, Pidie Jaya memperhatikan erosi sungai Krueng Kiran yang telah mengancam ambruknya rumah, Senin (14/6/2021). 

MEUREUDU - Erosi Krueng Kiran, Kecamatan Bandar Dua, Pidie Jaya dilaporkan semakin mengganas. Akibatnya, sejumlah rumah warga terancam ambruk termasuk meunasah setempat. Kondisi tersebut menyebabkan warga cemas dengan situasi seperti ini.

Bahkan, satu rumah milik Sofyan (48) sudah ludes tergerus erosi sungai ini. Warga mengungkapkan, parahnya erosi Krueng Kiran ini sudah sekitar 12 tahun terakhir. Kondisi ini dialami warga Gampong Krueng Kiran, Kecamatan Bandar Dua, Pidie Jaya.

Amatan Serambi di pinggir Krueng Kiran, Senin (14/6/2021), di bekas rumah Sofyan, kini sudah menjadi bantaran sungai yang dulunya pernah tergerus erosi. Kondisi tersebut menyebabkan rumah itu tak lagi meninggal jejak.

"Saat ini, saya harus membangun rumah dengan kondisi serba terbatas di tanah milik orang tua yang lebih jauh dengan sungai ini," ungkap Sofyan kepada Serambi, Senin (14/6/2021).

Kondisi terkini dialami rumah pasangan suami istri Abdul Manaf dan Mukminati. Rumah pasangan tiga anak itu kini hanya tinggal tiga meter lagi dari pinggir Sungai Kiran. Hal itu terjadi akibat semakin tergerus erosi.

Mukminati menceritakan sejak November 2020, hujan deras dan terjangan air sungai telah menyebabkan halaman rumah menjadi ambruk. Oleh karena itu, kini rumahnya hanya berjarak tiga meter lagi dengan pinggir sunngai tersebut.

"Saya sangat cemas karenaya dan berharap Pemkab Pidie Jaya membangun tebing penahan sungai demi menyelamatkan rumah kami," kata Mukminati kepada Serambi, Senin (14/6/2021).

Keuchik Gampong Krueng Kiran, Fadhli Hasballah melalui Kepala Urusan (Kaur) Pemerintahan, Asy'ari kepada Serambi, Senin (14/6/2021), juga menceritakan dampak erosi sungai itu terhadapnya warganya selama ini.

Ia mengaku, rumah milik Sofyan sudah hilang tergerus erosi ini, sedangkan selain rumah Abdul Manaf, rumah Anwar dan satu meunasah juga terancam ambruk. Pasalnya, jaraknya hanya tinggal tiga meter lagi dari pinggir sungai itu.

"Persoalan ini telah disampaikan puluhan kali dalam setiap Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) di kecamatan. Namun belum tersahuti, kami terus berharap keluhan ini dapat ditindaklanjuti demi keselamatan pemukiman warga," kata Asy'ari.

Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pidie Jaya, Bahrom Bhakti ST MT kepada Serambi, Selasa (15/6/2021), mengatakan, pihaknya segera menurunkan tim ke lokasi untuk melakukan pendataan secara ril.

"Kami segera melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk menyikapai persoalan ini dengan secepatnya. Ya, tim akan segera ke Gampong Krueng Kiran, Bandar Dua," ungkap Bahrom Bhakti yang juga Asisten II Setdakab Pijay. (c43)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved