Euro 2020, Poin Sempurna Bukan Jaminan Juara

TIGA dari 24 tim peserta Euro 2020 berhasil lolos babak 16 Besar dengan meraih poin sempurna pada babak penyisihan grup

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Euro 2020, Poin Sempurna Bukan Jaminan Juara
FOR SERAMBINEWS.COM

TIGA dari 24 tim peserta Euro 2020 berhasil lolos babak 16 Besar dengan meraih poin sempurna pada babak penyisihan grup. Ketiga tim itu adalah Italia, Belanda, dan Belgia. Mereka meraih 9 poin setelah selalu menang dalam tiga pertandingan di grup masing-masing. Biasanya, tim-tim yang memulai langkah dengan poin sempurna di penyisihan grup, pada akhirnya gagal menjadi juara. Itu terjadi dalam dua penyelenggaraan Piala Eropa terakhir yaitu tahun 2012 dan 2016.

Pada tahun 2012, satu-satunya tim yang meraih poin sempurna pada babak penyisihan grup adalah Jerman. Mereka memuncaki klasemen grup B dengan 9 poin hasil kemenangan atas Portugal, Belanda, dan Denmark. Tapi, langkah Jerman kemudian terhenti pada babak semifinal setelah kalah 1-2 dari Italia.

Juara Eropa tahun 2012 adalah Spanyol, tim yang saat itu mengawali Piala Eropa dengan hasil imbang 1-1 melawan Italia. Dan mengakhiri kejuaraan tersebut setelah di final juga menang melawan Italia dengan skor 4-0.

Pada Piala Eropa 2016, tidak ada tim yang meraih poin sempurna pada fase penyisihan grup. Semua tim yang menjadi juara grup, pernah merasakan hasil seri atau kalah pada babak penyisihan. Pada 2016, tim yang keluar sebagai juara adalah Portugal. Tim yang nyaris tidak lolos babak 16 Besar. Beruntung Portugal bisa lolos lewat jalur empat tim peringkat tiga terbaik bersama Slowakia, Republik Irlandia, dan Irlandia Utara.

Meski demikian, tim yang meraih poin sempurna di fase grup juga pernah jadi juara. Meski itu jarang terjadi, tapi pernah terjadi dua kali dalam 15 penyelenggaraan Piala Eropa sejak 1960. Dalam sejarah Kejuaraan Eropa, hanya ada dua tim yang berhasil menjadi juara setelah mereka meraih poin maksimum di fase penyisihan grup. Tim tersebut adalah Spanyol pada 2008 dan Prancis pada 1984 silam.

Pada Piala Eropa 2008 , salah satu tim yang meraih poin sempurna pada babak penyisihan grup bisa keluar sebagai juara. Tim yang meraih angka penuh pada penyisihan grup adalah Kroasia, Belanda, dan Spanyol.

Kroasia dan Belanda tersingkir di perempatfinal, sedangkan Spanyol lolos ke delapan besar setelah menang adu penalti atas Italia, menang 3-0 atas Rusia di babak semifinal, dan menjadi juara setelah di final unggul tipis 1-0 atas Jerman berkat gol Fernando Torres.

Pada Piala Eropa 2020 ini, Italia melaju melalui fase penyisihan grup dengan kemenangan atas Wales, Swiss, dan Turki. Bahkan, Azzurri tidak kebobolan satu gol pun. Hanya Spanyol yang memiliki penguasaan bola lebih banyak daripada Italia, serta hanya Spanyol dan Denmark yang lebih sering menguasai bola di lini depan.

Pasukan Roberto Mancini juga tidak terkalahkan sejak 2018 dan mencatatkan 11 kemenangan berturut-turut (tanpa kebobolan satu gol pun). Banyak orang yang tidak menjadikannya sebagai unggulan sebelum turnamen dimulai dalam prediksi mereka.

Belgia dan Belanda juga memiliki rekor 100 persen di babak penyisihan grup. Belanda saat ini adalah pencetak gol terbanyak turnamen dengan delapan gol, dan Belgia memiliki tiga kemenangan meskipun memulai turnamen tanpa pemain bintang Kevin de Bruyne yang dinobatkan sebagai Man of the Match pada laga melawan Finlandia. Tapi, sekali lagi sejarah menunjukkan bahwa rekor poin sempurna di fase grup tidak banyak berarti dalam hal menjuarai turnamen.

Di era tiga poin untuk kemenangan, Euro 1996 adalah satu-satunya turnamen lain yang tidak menghasilkan tim yang mendapat sembilan poin di grup. Pada tahun-tahun lain, Jerman tersingkir di semifinal pada 2012, begitu pula Republik Ceko pada 2004. Kroasia dan Belanda bahkan tidak sampai sejauh itu pada 2008.

Belanda dan Portugal mencapai semifinal dan Italia final tahun 2000, tapi Prancis akhirnya mengangkat trofi meski kalah dari Belanda di babak penyisihan grup. Pemenang Euro 2004, Yunani berhasil lolos dari penyisihan grup dengan hanya empat poin dan selisih gol nol, finis kedua di grup di atas Spanyol dengan selisih gol yang dicetak.

Ketika datang ke Piala Dunia, itu adalah cerita yang sama dengan hanya Brasil pada tahun 2002 dan 1970, serta Prancis pada tahun 1998 berhasil mendapatkan poin maksimal di babak penyisihan grup dan terus lolos hingga babak berikutnya hingga akhirnya mengangkat Piala Dunia. Ini bisa jadi karena lebih mudah untuk mendapatkan poin maksimal di beberapa grup daripada di grup lain.

Tidak ada tim di Euro 2020 yang lolos begitu saja. Bagaimanapun, Makedonia Utara pernah mengalahkan Jerman dan Turki mengalahkan Belanda pada laga uji coba Maret 2021. Tapi, pada saat yang sama, setiap tim di Grup F tentu lebih memilih grup yang dimiliki Italia, Belgia, dan Belanda.

Dalam tiga dari enam turnamen terakhir, pemenangnya berada di grup yang sama dengan salah satu semifinalis. Italia, Belgia, dan Belanda adalah favorit. Mereka tampil impresif sejauh ini. Akan ada banyak ujian yang lebih besar yang akan datang setelah babak penyisihan grup selesai.

Akankan Piala Eropa tahun ini mengulang seperti tahun 2008 di mana juaranya adalah tim yang meraih poin sempurna di babak penyisihan? Ataukah yang terjadi justru seperti dalam Piala Eropa 2012 dan 2016, di mana juara diraih oleh tim yang tidak meraih poin sempurna di babak penyisihan. Kita tunggu saja! (tribun network/mba)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved