Internasional
Milisi Hashd Al-Shaabi Irak Berkabung, Siap Balas Kematian Rekannya oleh Pasukan AS
Ribuan anggota milisi Syiah aliansi paramiliter Hashd Al-Shaabi Irak berkabung atas kematian rekan-rekannya.
SERAMBINEWS.COM, BAGHDAD - Ribuan anggota milisi Syiah aliansi paramiliter Hashd Al-Shaabi Irak berkabung atas kematian rekan-rekannya.
Mereka berkumpul di Baghdad pada Selasa (29/6/2021) untuk menyampaikan duka akibat serangan udara AS di sepanjang perbatasan Suriah.
Serangan udara Amerika Serikat pada Senin (28/6/2021) pagi memicu baku tembak antara milisi pro-Iran dan koalisi pimpinan AS di Suriah Timur.
sehingga, meningkatkan kekhawatiran akan eskalasi baru AS-Iran di tengah upaya berkelanjutan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Teheran 2015 dengan negara-negara besar.
Dengan teriakan “kematian bagi Amerika” dan “pembalasan bagi para martir,” anggota Hashd berkumpul di Lapangan Kebebasan dekat Zona Hijau, di mana Kedutaan Besar AS berada.
Pasukan keamanan dikerahkan dalam jumlah besar, menutup Zona Hijau setelah serangkaian serangan baru-baru ini oleh kelompok-kelompok bersenjata yang didukung oleh musuh bebuyutan Washington, Teheran.
Baca juga: AS Kirim Pesan Jelas dan Tegas ke Iran, Serangan ke Milisi Syiah di Suriah Jadi Peringatan
Beberapa tokoh Hashd berpangkat tinggi mengambil bagian dalam pemakaman simbolis, termasuk komandan tertinggi Faleh Al-Fayyadh dan Hadi Al-Ameri, kepala salah satu faksi utamanya, Organisasi Badr.
Banyak pelayat, disertai dengan kendaraan yang penuh dengan orang-orang bersenjata, mengenakan pakaian hitam dan mengangkat tanda-tanda bertuliskan:
“Serangan terhadap Hashd harus mempercepat penarikan pasukan Amerika dari Irak.”
Yang lain membawa gambar jenderal Iran yang dihormati Qassem Soleimani dan mantan komandan kedua Hashd Abu Mahdi Al-Muhandis.
Keduanya tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS di dekat bandara Baghdad awal 2020 lalu.
Kelompok pemantau perang Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan sembilan milisi tewas dalam serangan di dekat distrik Albu Kamal sisi perbatasan Suriah.
Sekaligus memperbarui jumlah korban sebelumnya setelah dua orang yang terluka meninggal karena luka-luka.
Kelompok itu sebelumnya melaporkan bahwa sebuah toko senjata telah dihancurkan.
Hashd, yang sebagian besar komandannya didukung oleh Teheran dan telah menjadi perantara kekuatan utama di Baghdad, mengatakan empat pejuangnya tewas di wilayah Qaim.
Baca juga: Milisi Syiah Dukungan Iran Balas Serangan AS, Seusai Jet Tempur Gempur Perbatasan Irak-Suriah
Para pejuang ditempatkan di sana untuk mencegah para jihadis menyusup ke Irak, kata kelompok itu, menyangkal telah mengambil bagian dalam setiap serangan terhadap kepentingan atau personel AS.
Mereka memperingatkan memiliki hak hukum untuk menanggapi dan meminta pertanggungjawaban para pelaku di tanah Irak.
Pentagon mengatakan serangan itu menargetkan fasilitas operasional dan penyimpanan senjata di dua lokasi di Suriah dan satu di Irak, semuanya dekat perbatasan.
Dituduh digunakan oleh milisi yang terlibat dalam serangan pesawat tak berawak terhadap kepentingan AS di Irak.
Pasukan AS kemudian diserang oleh beberapa roket di Suriah timur, tetapi tidak ada korban.
"Ada tembakan artileri kontra-baterai ke posisi peluncuran roket," kata juru bicara koalisi Wayne Marotto di Twitter.
Pasukan Amerika di Irak, di mana 2.500 tentara AS dikerahkan sebagai bagian dari koalisi internasional untuk memerangi kelompok ISIS, telah menjadi sasaran dalam lebih dari 40 serangan tahun ini.
Serangan Senin (29/6/2021) merupakan yang mematikan kedua terhadap target pro-Iran sejak Presiden AS Joe Biden menjabat.
Baca juga: Milisi Syiah Irak Bersumpah Akan Tetap Targetkan Pasukan AS
Menteri Luar Negeri Antony Blinken menyatakan serangan udara AS terhadap pejuang pro-Iran di Irak dan Suriah merupakan "pesan kuat" untuk tidak terus menyerang pasukan AS di Irak.
Perdana Menteri Irak Mustafa Al-Kadhimi mengutuk serangan itu sebagai pelanggaran yang tidak dapat diterima terhadap kedaulatan Irak dan keamanan nasional Irak.(*)