Berita Aceh Tamiang

Untuk Pertama Kalinya, Kampung Sampaimah di Aceh Tamiang Menggelar Shalat Jumat

Kampung Sampaimah di Kecamatan Manyakpayed, Aceh Tamiang untuk pertama kalinya mengadakan shalat jumat perdana pada 2 Juli 2021

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS/RAHMAD WIGUNA
Jamaah memenuhi Meunasah Nurul Yakin untuk melaksanakan shalat jumat pada 2 Juli 2021. Meunasah ini untuk pertama kalinya diaktifkan untuk shalat jumat karena ketiadaan masjid. 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANGKampung Sampaimah di Kecamatan Manyakpayed, Aceh Tamiang untuk pertama kalinya mengadakan shalat jumat perdana pada 2 Juli 2021.

Shalat jumat perdana ini dilangsungkan di Meunasah Nurul Yakin yang berada di halaman kantor Datok Penghulu Kampung Sampaimah.

Antusias masyarakat terlihat begitu tinggi sehingga panitia harus memasang empat tenda untuk jamaah yang tidak tertampung di ruang utama meunasah.

Baca juga: Jumat Perdana Bulan Juli, Berikut Daftar Imam dan Khatib Shalat Jumat di 62 Masjid Banda Aceh

Datok Penghulu Kampung Sampaimah, Zul Aqli menjelaskan selama ini masyarakat Sampaimah haru ke luar kampung untuk melaksanakan shalat jumat karena ketiadaan masjid.

“Selama ini harus ke Tualangcut, jaraknya lumayan jauh dan ini tentunya menjadi kendala bagi masyarakat yang tidak memiliki kendaraan,” kata Zul.

Ustaz Abana Murdani, ulama asal Langsa yang menjadi khatib dalam kesempatan itu menjelaskan sejumlah dalil yang membolehkan shalat jumat dilangsungkan di meunasah.

“Meunasah ini tempat mulia, selama jamaah sudah mencukupi 40 orang, maka boleh untuk dilaksanakan shalat jumat,” katanya.

Baca juga: Stok Vaksin Covid-19 di Kota Lhokseumawe Diprediksi Cukup untuk Satu Bulan Kedepan

Amatan di lokasi, Meunasah Nurul Yakin cukup layak layak dan nyaman.

Selain didukung bangunan dan halaman luas, meunasah in juga sudah dilengkap air conditioner (AC).

Meski begitu, perangkat kamung telah membentuk panitia untuk membangun sebuah masjid yang lebih layak.

Rencananya masjid baru ini akan dibangun di atas lahan 16 rante. Tanah tersebut tidak semuanya dibeli karena pemilik telah menghilangkan 6 rante sebagai bentuk dukungan pembangunan masjid.

"Jadi kami tinggal membayar 10 rante karena yang 6 rante sudah diwakafkan," timpal Zul. (*)

Baca juga: Aceh Harus Waspada Hadapi Serbuan Covid-19 Varian Delta Asal India

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved