Luar Negeri
Wanita Berjilbab Pertama jadi Astronot, Impian Masa Kecil Nora al-Matrooshi
Nora al-Matrooshi, dari UEA, adalah wanita Arab pertama yang memulai pelatihan untuk menjadi astronot, salah satu dari dua peserta terpilih.
Penulis: Syamsul Azman | Editor: Safriadi Syahbuddin
lihat foto
SERAMBINEWS.COM, DUBAI - Nora al-Matrooshi, dari UEA, adalah wanita Arab pertama yang memulai pelatihan untuk menjadi astronot, salah satu dari dua pesertaw terpilih dari ribuan pelamar untuk terbang ke antariksa.
Wanita berusia 28 tahun yang berasal dari Sharjah, Uni Emirat Arab telah memimpikan menjadi astronot sejak masih kecil.
Ia sangat antusias di sekolah untuk mempelajari bintang dan planet.
Meskipun tidak ada misi luar angkasa yang telah dijadwalkan dalam waktu dekat, niat berharap suatu hari nanti bisa mengunjungi luar angkasa.
Melansir dari South China Morning Post, Kamis (8/7/2021) ia membuktikan bisa meraih mimpinya semasam kecil.
"Jika saya bisa melakukannya, maka Anda juga bisa. Jika belum ada yang melakukannya sebelum Anda, maka lanjutkan saja dan jadilah yang pertama," katanya.
“Sisi keluarga ibuku adalah pelaut. Saya akan mengatakan mereka menjelajahi lautan. Istilah 'astronot' berarti 'pelaut bintang' dalam bahasa Yunani,” kata Matrooshi yang bersuara lembut.
Baca juga: Momen Bersejarah, Tiga Astronot Mendarat di Stasiun Luar Angkasa Baru Milik Cina
Baca juga: China Meluncurkan Roket Kargo, Memasok Kebutuhan Astronot di Stasiun Luar Angkasa
Matrooshi dan rekan senegaranya, Mohammad al-Mulla (33) akhir tahun ini akan berangkat ke Amerika Serikat untuk berlatih di Johnson Space Center milik NASA.
Mereka sekarang bergabung dengan Sultan al-Neyadi dan Hazza al-Mansoori dalam persekutuan astronot Emirat.
Kedua warga Emirat itu saat ini sedang berlatih di Emirat Dubai, mulai dari belajar berbicara bahasa Rusia hingga pelajaran terbang.
UEA adalah pendatang baru di dunia eksplorasi ruang angkasa, tetapi dengan cepat membuat jejak.
Pada September 2019, negara kaya minyak itu mengirim Emirat pertama ke luar angkasa sebagai bagian dari tiga anggota kru yang meluncur dengan roket Soyuz dari Kazakhstan untuk misi delapan hari.
Baca juga: Astronot Michael Collins, Pilot Apollo 11, Pesawat Ruang Angkasa Pertama di Bulan Meninggal Dunia
Kemudian pada bulan Februari 2020, probe “Harapan” berhasil memasuki orbit Mars dalam perjalanan untuk mengungkap rahasia cuaca Mars, membuat sejarah sebagai misi antarplanet pertama di dunia Arab.
Baru-baru ini pada September 2020, Abu Dhabi mengatakan pihaknya berencana untuk meluncurkan penjelajah tak berawak ke bulan pada tahun 2024 yang akan menjadi perjalanan pertama ke satelit Bumi oleh negara Arab.
"Jika Anda bersemangat tentang apa yang Anda lakukan, maka Anda harus bekerja keras untuk itu dan mencari peluang," tutupnya. (Serambinews.com/Syamsul Azman)
Baca juga: BERITA POPULER - Hafiz 30 Juz Dilantik Jadi Anggota Polri hingga Formasi CPNS & PPPK di Banda Aceh
Baca juga: BERITA POPULER – Tengkorak dalam Pickup, Efek Samping Ivermectin, dari Istri Pejabat Jadi Buruh
Baca juga: BERITA POPULER- Kisah Pria Tionghoa Masuk Islam hingga Heboh Foto ‘Perampok Peng Nanggroe Atjeh
