Belum ada Informasi Resmi Terkait Penyekatan Bus Penumpang Umum di Perbatasan

Laporan Herianto I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kalangan pengusaha bus angkutan umum di Banda Aceh dan Aceh Besar menyatakan, sampai Jumat (9/7/2021) sore belum diberitahukan tentang adanya informasi penyekatan angkutan bus umum menjelang Lebaran Idhul Adha 1447 Hijjriah.

“Kita belum dapat informasi resmi, baik dari Polda Aceh/Ditlantas Polda Aceh, maupun Dishub Aceh mengenai adanya penyekatan angkutan bus penumpang umum di daerah perbatasan Aceh-Sumut,” kata salah seorang Pengelola Bus Jati Rahayu Gempeung (JRG), Parid kepada Serambi, ketika dimintai konfirmasi, Jumat (9/7/2021).

"Karena belum ada informasi resmi penyekatan angkutan penumpang umum di daerah perbatasan Aceh-Sumut untuk lintasan Banda Aceh-Medan, malam ini masih tetap 4 unit bus besar kita operasikan, dari terminal A di Batoh," ujarnya.

Sementara untuk lintasan antar kabupaten/kota dalam wilayah Aceh, kata Parid, ada puluhan mini bus yang masih tetap dioperasikan, dari terminal mini bus JRG di Lambuk, Banda Aceh untuk jurusan ke Pidie, Pijay, Bireuen, Lhokseumawe, Langsa, Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Abdya, Aceh Selatan dan sampai ke Medan, Sumut.

Parid juga menyatakan, dirinya terkejut pada saat dikonfirmasi, ada isu daerah perbatasan Aceh-Sumut, jelang Lebaran Idhul Adha ini, akan dilakukan penyekatan atau diblokir seperti jelang Lebaran Idhul Fitri 1447 lalu. Ia berharap isu itu tidak benar.

• JRG, Otobus Pendatang Baru di Aceh Resmi Sponsori Persiraja Musim ini, Siapkan Bus Khusus untuk Tim

Menurutnya kebijakan penyekatan kenderaan angkutan umum dan pribadi jelang lebaran Idhul Adha 1447 yang akan jatuh pada tanggal 20 Juli 2021 mendatang, kurang tepat.

Alasannya, pada lebaran Idhul Adha, tidak ada kebiasaan masyarakat di Aceh pulang kampung atau mudik, seperti lebaran Idhul Fitri. Mereka tetap berada di lokasi dimana tempat tinggalnya saat ini berada.

Begitu juga dengan masyarakat perantau dari berbagai suku dan ras yang ada di Aceh, tidak mudik ke kampung halaman tempat kelahirannya, karena masa libur Hari Raya Idhul Adha ini, hanya satu hari.

Jumlah penumpang angkutan bus penumpang, kata Parid, masih normal, seperti hari kerja biasanya. Untuk Bus hanya terisi sekitar 60-75 persen dari jumlah tempat duduk yang tersedia dalam bus besar.

“Kalaupun ada penumpang bus yang penuh, itu hanya kebetulan saja. Namun begitu, penegakan disiplin protokol kesehatan dalam bus, untuk cegah penularan virus corona, tetap diterapkan, setiap penumpang wajib pakai masker,” ujar Parid.

• Cegah Penyebaran Covid-19, Rutan Tapaktuan Bagikan Vitamin dan Lakukan Penyemprotan Disinfektan

Parid juga mengatakan, setelah Pemerintah Pusat mengintruksikan para sopir dan kernet bus wajib vaksin covid 19, pihak perusahaan JRG, sudah memerintahkan para sopir dan kernet busnya, pergi ke lokasi tempat vaksin massal, yang ada di daerahnya masing-masing untuk vaksin.

Pihak manajemen JRG juga, kata Parid, sangat mendukung kebijakan yang dilakukan pmerintah saat ini, untuk mencegah penularatan covid 19 kepada masyarakat, meningkatkan jumlah penduduk yang divaksin.

Jadi, sangat tepat bila menjelang lebaran Idhul Adha ini, kebijakan yang diambil Tim satgas Covid 19 di setiap daerah untuk mencegah penurunan kasus covid 19, memeriksa penumpang yang melakukan mobilitas dengan bus angkutan umum, bukan penyekatan atau penutupan jalur transportasi bus angkutan penumpang umum dan pribadi.

Sebelum berpergian, para penumpang wajib periksa swab PCR lebih dulu di daerah asalnya, sebelum di tengah jalan di swab PCR oleh Tim Satgas Covid 19 masing-masing daerah.