Pemerintah Disarankan Tiru Strategi Penanganan Tsunami Aceh-Nias untuk Kendalikan Pandemi Covid-19

Arsitek yang juga pernah terlibat dalam rekonstruksi Aceh itu menyayangkan dalam penanganan pandemi covid-19, pengalaman sukses itu seolah tak tampak.

Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM/IST
Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh saat bencana tsunami terjadi 26 Desember 2004 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 masih menghantui Indonesia.

Setiap hari pasti ada kasus baru yang positif terinfeksi virus corona.

Dalam menangani pandemi Covid-19 yang semakin meluas temuan kasus pasien yang terpapar, Pemerintahan Presiden Jokowi disarankan meniru strategi yang pernah diterapkan Pemerintah di masa lalu saat menangani bencana alam dahsyat tsunami di Aceh dan Nias.

Pendiri Rujak Center for Urban Studies Marco Kusumawijaya menyebut penanganan bencana tsunami Aceh menjadi pengalaman sukses bangsa ini dalam menangani bencana besar.

Arsitek yang juga pernah terlibat dalam rekonstruksi Aceh itu menyayangkan dalam penanganan pandemi covid-19, pengalaman sukses itu seolah tak tampak.

Baca juga: Empat Hari Terakhir Bertambah 13 Warga Bireuen Positif Covid-19, Sembilan Masih Dirawat

"Bangsa ini punya pengalaman menangani bencana besar dengan berhasil," kata dia salam cuitannya di Twitter, Selasa (6/7/2021) lalu.

Dalam penanganan krisis tsunami Aceh, pemerintah kala itu membentuk Badan Rekontruksi dan Rehabilitasi (BRR) Aceh-Nias.

Komando penanganan bencana dahsyat waktu itu dipimpin dengan mandat penuh dan pengorganisasian secara efektif satu pintu.

Tokoh yang berkiprah di BRR antara lain Kuntoro Mangkusubroto, Sudirman Said, William Sahbandara dan Amien Subekti.

"Sudirman Said bicara tentang tsunami bukan hanya karena dia tokoh kemanusiaan sebagai Sekjen PMI sekarang, tapi juga sebagai salah satu deputi (ter)penting Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh di bawah Pak Kuntoro. Kok saya tahu? Saya pernah “konflik” konstruktif dengan beliau di Aceh," kata Marco.

Baca juga: Sistem Belajar Tahun Ajaran Baru Disesuaikan dengan Kondisi Daerah Selama Pandemi Covid-19

Ekonom senior Faisal Basri juga menyarankan pemerintah untuk mencontoh pengendalian krisis covid-19 saat ini seperti penanganan bencana tsunami Aceh.

Situasi wabah yang saat ini makin gawat dinilai semakin membutuhkan komando yang jelas dan rencana aksi terukur.

"Belajarlah dari sejarah penanganan tsunami Aceh. Komandannya jelas dan purnawaktu, juga para pembantu inti. Penanganan satu pintu," ujar Faisal Basri lewat cuitannya di Twitter.

"Ada rencana aksi yang jelas, tak gonta-ganti. Tak dengar ada kasus korupsi. Dipuji masyarakat internasional. Hasilnya membanggakan," lanjut Faisal Basri di cuitannya.

Faisal Basri menyebut penanganan tsunami Aceh waktu itu dilakukan efektif dan efisien. Pemerintah, partai, masyarakat, LSM, hingga organisasi keagamaan kompak bahu-membahu dan berbagi peran. Bantuan dari luar negeri juga berdatangan.

Baca juga: Jawa-Bali Butuh Oksigen 2.620 Ton Sehari untuk Tangani Pasien Covid-19, Produksi Hanya 1.400 Ton

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved