Banda Aceh Hujan hingga 2 Hari ke Depan, Masyarakat Harus Waspadai Gelombang Tinggi dan Longsor

Laporan Muhammad Nasir I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kawasan Banda Aceh dan sekitarnya terus diguyur hujan dalam beberapa hari terakhir, hingga menyebabkan banjir di sejumlah wilayah.

Kondisi itu diperkirakan akan terus berlangsung hingga dua hari ke depan.

Hal itu disampaikan oleh Koordinator Data dan Informasi BMKG Bandara SIM, Zakaria Ahmad kepada Serambinews.com, Minggu (11/7/2021).

Zakaria menjelaskan, dalam dua hari ke depan hujan dengan intensitas ringan hingga tinggi akan mengguyur Banda Aceh, Sabang, Aceh Besar dan sejumlah wilayah lainnya.

Katanya, hampir seluruh wilayah Aceh saat ini memang akan dilanda hujan. Dampaknya, saat ini sejumlah wilayah mulai banjir dan terendam.

Oleh karena itu, Zakaria mengimbau kepada warga yang selama ini bermukim di kawasan aliran sungai maupun kawasan rentan banjir supaya waspada. Sehingga dapat memperhatikan cuaca dan kondisi di lingkungannya.

Selain itu, Zakaria juga mengimbau kepada nelayan untuk waspada, karena di beberapa perairan gelombang sudah tinggi dan masuk kategori berbahaya.

Misalnya di wilayah barat Aceh atau samudera hindi, tinggi gelombang berkisar 2,5 hingga 4 meter.

Sementara di wilayah utara Sabang dan selat malaka, tinggi gelombang masih berkisar 2,5 hingga 3 meter.

Meski masih dalam kategori sedang, namun Zakaria memperingatkan jika tinggi gelombang dapat berubah-ubah.

Sementara untuk wilayah Lintas sabang – Banda Aceh, dalam dua hari ke depan diperkirakan masih aman untuk pelayaran. Karena tinggi gelombang sekitar dua meter.

Zakaria Ahmad juga memperingatkan masyarakat supaya waspada terhadap bencana longsor di jalan lintas barat selatan dan tengah Aceh.

Karena hingga intensitas hujan tinggi dan lebat, maka sangat berpotensi terjadinya longsor. Apalagi beberapa ruas jalan di wilayah tengah dan barat selatan berada di pegunungan dan tebing.

“Dengan intensitas hujan yang tinggi, masyarakat juga patut waspada terhadap peristiwa longsor, khususnya di barat selatan dan wilayah tengah Aceh,” ujarnya. (*)