DP World Berhasil Rebut Kembali Pelabuhan Peti Kemas dari Pemerintah Djibouti

SERAMBINEWS.COM DUBAI - DP World Dubai mengatakan pengadilan arbitrase di London, Inggris memutuskan perusahaan pelabuhan Djibouti, Port de Djibouti (PDSA) melanggar perjanjian usaha patungan.

Terutama terminal peti kemas dengan DP World dengan cara yang salah untuk mengakhirinya.

Dilansir AFP, Selasa (13/7/2021), Pemerintah Djibouti, yang bertanggung jawab atas pelabuhan, tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.

DP World, salah satu operator pelabuhan terbesar di dunia, dan Djibouti telah berselisih sejak 2012.

Mengenai konsesi DP World untuk mengoperasikan Terminal Peti Kemas Doraleh.

Terletak di Tanduk Afrika di sepanjang rute perdagangan strategis di pintu masuk selatan ke Laut Merah.

Baca juga: Dimulai dari Djibouti Tahun 2017, China Diprediksi Bakal Bangun Pangkalan Militer di Seluruh Afrika

Djibouti mengatakan pada 2018 itu menempatkan terminal di tangan negara.

Sejak itu dioperasikan oleh perusahaan manajemen yang dikendalikan oleh pemerintah Djibouti.

DP World menyebut penyitaan itu ilegal.

Pengadilan Arbitrase Internasional London (LCIA) memutuskan pada Agustus 2018.

Bahwa kontrak perusahaan di Djibouti itu sah dan mengikat.

LCIA tidak dapat segera dihubungi.

Baca juga: Ledakan Kejutkan Warga Dubai Sedang Tertidur, Satu Kapal Komersial Meledak di Pelabuhan Jebal Ali

DP World mengatakan pengadilan memutuskan PDSA tetap menjadi pemegang saham dalam usaha patungan tersebut.

Termasuk upaya pengalihan sahamnya kepada pemerintah tidak berpengaruh.

Arbitrase akan melanjutkan ke tahap kedua untuk memutuskan ganti rugi yang harus dibayar oleh PDSA kepada DP World, kata pernyataan DP World, yang dipublikasikan secara online.(*)

Baca juga: Kapal Pesiar Mewah Segera Berlabuh di Pelabuhan Jeddah, Titik Awal Pelayaran Mesir dan Jordania