Berita Banda Aceh
Jelang Idul Adha 1442 Hijriah, Harga Minyak Goreng dan Telur Kembali Naik, Penyalur: Stok Mencukupi
Sedangkan telur ayam ras, harganya kini naik menjadi Rp 42.000 – Rp 44.000/lemping (30 butir) dari sebelumnya Rp 38.000 – Rp 40.000/lemping.
Penulis: Herianto | Editor: Mursal Ismail
Sedangkan telur ayam ras, harganya kini naik menjadi Rp 42.000 – Rp 44.000/lemping (30 butir) dari sebelumnya Rp 38.000 – Rp 40.000/lemping.
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Menjelang Idul Adha 1442 Hijriah, sejumlah harga kebutuhan pokok, seperti minyak goreng curah dan telur ayam ras kembali naik.
Harga minyak goreng curah saat ini di tingkat pengecer Rp 15.000 per kilogram.
Sebelumnya Rp 14.000 per kilogram. Sedangkan telur ayam ras, harganya kini naik menjadi Rp 42.000 – Rp 44.000/lemping (30 butir) dari sebelumnya Rp 38.000 – Rp 40.000/lemping.
Ridwan, pedagang kebutuhan pokok di Pasar Induk Lambaro, menyampaikan hal ini ketika menjawab Serambinews.com, Kamis (15/7/2021).
Menurutnya, kenaikan harga minyak goreng ini karena harga tebus dari distributor juga sudah naik, sebelumnya Rp 12.700 kini menjadi Rp 13.500 per kilogram.
Begitu juga harga telur ayam, harga yang mereka tebus dari penyalur juga naik dari Rp 365 ribu per ikat, kini menjadi menjadi Rp 385.000/ikat atau 300 butir.
Kendati harganya meningkat, lanjut Ridwan, stok kedua jenis kebutuhan pokok itu di Pasar Induk Lambaro, sangat banyak.
Ridwan mengakui, di tokonya masih ada stok minyak goreng curah yang baru dibeli dari penyalurnya puluhan drum. Begitu juga telur ayam ras, stoknya saat ini masih ada sekitar 40 – 50 ikat.
Stok minyak goreng dan telur ayam ras sebanyak itu, menurut Ridwan, cukup untuk dua minggu ke depan, karena daya beli kebutuhan pokok jelang lebaran Hari Raya Kurban tahun ini, kenaikannya tidak begitu tinggi.
Sementara itu, Ucok Zainun, penyalur minyak goreng curah dan telur ayam ras di Pasar Induk Lambaro mengatakan kenaikan harga jual minyak goreng curah karena harga tebusnya di Medan sudah naik.
Ya, naiknya di atas Rp 13.000 per kilogram di pabriknya di Medan.
Sedangkan telur ayam ras, harga tebusnya sudah di atas Rp 380.000/ikat.
"Jadi, bila harga jual untuk pembelian partai besar di Pasar Induk Lambaro, untuk minyak goreng curah senilai Rp 13.500 per kilogram dan telur ayam ras Rp 385.000 per ikat. Harga tebus senilai itu masih wajar," sebut Ucok.
Ketika ditanya soal stok minyak goreng dan telur ayam ras, Ucok Zainun itu mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir.
"Stok minyak goreng curah dan telur ayam ras, masih banyak karena mobil angkutan barang jelang Idul Adha masih tetap diizinkan beroperasi dan di daerah perbatasan tidak distop," kata Ucok.
Akan kembali turun ke pasar
Wakil Direskrimsus Polda Aceh, AKBP Hairajadi SH, ikut memantau harga kebutuhan pokok jelang Idul Adha 1442 Hijriah di Pasar Al Mahirah Lamdingin, Banda Aceh, Senin (12/7/2021).
Menurutnya, Tim Pengawas Pangan Aceh, yang diketuai Dir Reskrimsus Polda Aceh dan beranggota dinas teknis di jajaran Pemerintah Aceh, mengatakan seandainya menjelang Idul Adha nanti terjadi gejolak harga, mereka kembali turun ke pasar untuk memantau dan mengenalisa faktor penyebab kenaikan harga.
Bila kenaikan harga yang terjadi di Pasar Induk Lambaro dan Pasar Al Mahirah Lamdingin Banda Aceh, masih dalam batas yang wajar, karena mekenisme pasar, kenaikannya masih bisa ditolerir.
Tapi, sebaliknya jika kenaikan harga itu disengaja oleh oknum pemasok atau pedagangnya, untuk meraup keuntungan yang besar, Tim Direskrimsus Polda bersama anggota Tim Pengawas Pangan Aceh, akan melakukan penyelidikan.
Sampai minggu kemarin, kata Hairajadi, pemasokan barangan kebutuhan pokok dari Medan ke Aceh masih lancar.
Sopir dan kernet angkutan barang, yang telah memenuhi persyaratan protokol kesehatan, untuk masuk ke satu daerah harus sudah divaksin dan kondisi tubuhnya sehat, tidak positif covid 19, diperbolehkan masuk ke wilayah Aceh.
Tapi sebaliknya bila para sopir angkutan barang, belum mematuhi protokol kesehatan cegah covid tersebut, maka dia dilarang mengenderai mobilnya, diganti dengan sopir lain yang telah memenuhi protokol kesehatan cegah covid19.
"Hasil pemantuan kami Senin (12/7/2021) kemarin di Terminal Angkutan Barang, di Aceh Besar, pasokan bahan kebutuhan pokok dan barang rumah tangga lainnya, dari Medan ke Aceh Besar dan Banda Aceh masih lancar.
Para sopir truk angkutan barang yang dimintai keterangannya, mengatakan sampai hari Senin (12/7), belum ada penyetopan angkutan truk baranag dari Medan ke Aceh.
Ini artinya, pengiriman dan pengangkutan barang dari luar Aceh ke wilayah Aceh, masih berjalan baik dan lancar,”ujar Wakil Direskrimsus Polda Aceh, AKBP Hairajadi SH.
Dikonfirmasi Serambinews.com secara terpisah, Kadisperindag Aceh, Ir Mohd Tanwier MT, mengatakan stok dan pasokan kebutuhan pokok di Pasar Induk Lambaro dan Pasar Al Mahirah Lamdingin mencukupi.
Menurutnya, hingga Kamis (15/7/2021) pasokan masih berjalan lancar.
"Kamis pagi tadi, petugas bagian pengecekan stok dan harga pasar telah melakukan pemantuan di pasar dan ia melaporkan memang ada kenaikan harga untuk beberapa jenis kebutuhan pokok.
Misalnya minyak goreng dan telur ayam ras. Tapi gula dan beras, masih normal dan stabil.
Gula pasir Rp 13.000 per kilogram dan beras kualitas medium berkisar Rp 145.000 – Rp 150.000/zak (15 Kg) dan beras kualitas premium Rp 153.000 – Rp 158.000/sak (15 Kg).
Minyak goreng naik, karena harga tebusnya di pabrik sudah naik.
Begitu juga teluar ayam ras, harganya naik lkarena di lokasi tempat peternkannya di Sumut, sudah naik, dan banyak telur dari Sumut yang mengalir ke pulau Jawa, jadi wajar harga telur ayam ras di sana harganya naik.
Namun begitu, kata Kadisperindag Aceh itu, stok barangnya masih cukup untuk memenuhi lonjakan permintaan jelang meugang lebaran Idul Adha ini.
"Menurut pengakuan para pedagang kebutuhan pokok kepada kami, daya beli kebutuhan pokok jelang Idul Adha tahun ini tidak begitu tinggi.
Namun begitu, kenaikan harganya juga peru kita kendalikan dengan cara menjaga distribusi dan transportasi angkutan barangnya dari Medan ke Aceh.
Laporan dari pihak Dinas Perhubungan Aceh, arus transportasi angkutan barang dari Medan ke Aceh, sampai Kamis (15/7/2021) ini, masih berjalan lancar, tidak ada penyetopan di daerah perbatasan,” ujar Mohd Tanwier. (*)