Breaking News

Video

VIDEO - Pasangan di Boyolali Nikah di Dalam Bus, Resepsi Terpaksa Dibatalkan karena PPKM Darurat

Pengantin pria rupanya merupakan pegawai sebuah tour and travel. Tour and travel tersebut menawarkan produk menikah di dalam bus.

Penulis: Octa Chandra | Editor: Safriadi Syahbuddin

"Kan saya dari desa, kalau di rumah ada acara pasti tetangga pada dateng dan sama saja menimbulkan kerumunan," ungkapnya.

Sementara itu, opsi akad di kantor KUA tidak diambil karena hanya diperbolehkan 60 menit saja.

"Dari suami saya ada opsi terakhir, kita rencanakan nikah di bus saja," ungkapnya.

Pengantin pria rupanya merupakan pegawai sebuah tour and travel.

Tour and travel tersebut menawarkan produk menikah di dalam bus.

"Akhirnya kita ambil opsi ketiga, nikah di bus, cuma ngundang keluarga inti," ungkapnya.

Kemudian bus berjalan dan langsung dilakukan ijab qobul.

Setelah selesai akad nikah, bus kembali KUA Sambi untuk mengantar petugas KUA.

"Habis itu bus lanjut masuk ke pintu tol Kartasura, di dalam bus ada acara pasrah tampi, terus kita juga makan di situ, sama sungkeman juga," ungkapnya.

Bus kemudian melaju menuju arah Salatiga.

"Kita berhenti di rest area Salatiga, di sana istirahat bentar dan foto-foto. Setelah itu putar balik di gerbang tol Bawen," ungkapnya.

Titin mengatakan, untuk sewa bus di luar konsumsi, biaya yang dikeluarkan sekira Rp 4 juta.

"Biaya nikah di dalam bus, termasuk sewa dan pambiwara (MC) sekitar Rp 4 juta, sesuai paket yang disediakan, ada video cinematic juga," ungkapnya.(Tribunnews.com/Gilang Putranto)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved