Breaking News

Polisi dan Tentara Buru Napi Kabur, Fotonya Disebar ke Gampong

Jajaran Polres Aceh Barat Daya (Abdya) dan personel Kodim 0110/Abdya terus memburu narapidana (napi) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas)

Editor: bakri
For Serambinews.com
Lapas Kelas IIB Blangpidie di Gampong Alue Dama, Kecamatan Setia, Kabupaten Abdya, dilancarkan razia secara mendadak pada Senin (5/4/2021) malam. Kepala Lapas, Akhmad Widodo,  didampingi Pasi Intel Kodim 0110/Abdya Kapten Inf Fajar Setyawan, dan Kabag Ops Polres, AKP Haryono SE dan  Kasat Narkoba, Iptu Mahdian Siregar, memperlihatkan barang terlarang atau berbahaya yang dirampas dari para napi. 

BLANGPIDIE - Jajaran Polres Aceh Barat Daya (Abdya) dan personel Kodim 0110/Abdya terus memburu narapidana (napi) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Blangpidie yang kabur, dua hari lalu. Polres Abdya, kemarin, juga sudah menyebarkan indentitas dan foto napi tersebut ke desa-desa di kabupaten itu.

Seperti diketahui, sembilan napi--delapan orang terlibat kasus narkotika dan satu orang kasus cabul-- kabur dari Lapas Kelas IIB Blangpidie, Abdya, pada Jumat (16/7/2021) sekitar pukul 17.30 WIB. Namun, satu orang yang sempat lari ke arah pegunungan bernama Samiran (warga Abdya, terlibat kasus narkotika, sisa masa tahanan 4 tahun 6 bulan), akhirnya berhasil ditangkap kembali oleh petugas. Sedangkan delapan napi lainnya hingga kini belum ditemukan.

Tuju napi narkotika yang masih buron yaitu Stepen, warga Idi Rayeuk (sisa masa tahanan 5 tahun lebih), Muhammad Arif, warga Bireuen (sisa masa tahanan 10 tahun), Rusli alias Pak Boy, warga Aceh Utara (sisa masa tahanan 7 tahun lebih), Mukhsalmina, warga Aceh Utara (sisa masa tahanan 7 tahun), Irwansyah, warga Lhoksumawe (sisa masa tahanan 7 tahun), Mahmud, warga Pidie (sisa masa tahanan 13 tahun lebih), dan Faijar, warga Aceh Timur (sisa masa tahanan 4 tahun 9 bulan). Sedangkan satu napi kasus cabul yang kabur adalah Jun Faisal, warga Abdya (sisa masa tahanan 4 tahun 8 bulan).

Kepala Lapas Kelas IIB Blangpidie, Akhmad Widodo BcIP SSos, menjelaskan, sembilan napi itu kabur melalui jendela aula lapas. Di aula itu, menurutnya, ada beberapa alat pertukangan dan mereka menggunakan alat-alat tersebut untuk mencongkel jendela gedung itu. “Awalnya mereka mencoba kabur melalui pintu utama, namun tidak berhasil. Kemudian, napi tersebut memecahkan kaca jendela aula,” ujar Akhmad Widodo kepada Serambi, Jumat (16/7/2021).

Saat mereka ingin kabur, lanjutnya, petugas coba menghadang napi tersebut, namun gagal. Malah, mereka sempat menusuk petugas dengan potongan kaca jendela yang mereka pecahkan sebelumnya. Setelah itu, napi tersebut berhasil kabur ke arah pegunungan. Dari sembilan orang yang melarikan diri, tambah Widodo, satu orang berhasil ditangkap kembali oleh petugas.

“Dugaan kita, mereka sudah berencana. Sebab, napi-napi tersebut beda kamarnya,” katanya. Napi yang kabur itu, sebutnya, rata-rata divonis di atas lima hingga 10 tahun.  “Napi yang kabur ini hanya satu orang yang putusannya dari PN Abdya. Selebihnya pindahan dari Lapas lain,” pungkas Kepala Lapas Kelas IIB Blangpidie.

Kapolres Abdya, AKBP Muhammad Nasution SIK, melalui Kabag Ops, Kompol Masril, saat dikonfirmasi Serambi, Sabtu (17/7/2021), mengatakan, sejak mendapat laporan napi kabur, pihaknya langsung turun ke lokasi. Adapun tindakan yang dilakukan pihaknya sejak setelah kejadian hingga Subuh, sebut Kompol Masril, mulai dari menenangkan napi, hingga melakukan penyisiran ke gunung hingga gampong-gampong.

“Namun, hingga kini belum berhasil. Bahkan, tadi (kemarin-red) kita bersama anggota TNI sempat melakukan penyisiran ke Ujung Tanoh Setia. Pak Kapolres juga turun langsung ke sana memberikan arahan kepada kami, tapi belum membuahkan hasil,” ujar Kabag Ops.

Dalam melakukan penyisiran, lanjut Kompol Masril, ada puluhan anggota polisi dan 25 personel TNI yang tersebar di beberapa lokasi dan gampong. Pihaknya, lanjut Kabag Ops, juga sudah melakukan pertemuan dengan pemuda dan perangkat gampong sembari menyebarkan identitas dan foto napi yang kabur tersebut. “Ini kita lakukan agar ruang gerak mereka semakin sempit dan napi yang kabur tersebut bisa segera kita tangkap kembali,” katanya.

Kompol Masril menambahkan, pihaknya  juga sudah melakukan dengan panglima laot dan nelayan untuk meminta peran serta mereka jika melihat dan menemukan napi tersebut. Sebab, menurutnya, jalur laut merupakan salah satu jalur yang aman bagi napi untuk kabur. 

“Selain membatasi ruang gerak mereka, ini juga sebagai upaya mengantisipasi terjadinya aksi kriminal baru. Makanya, nelayan juga harus mengantisipasi dan melaporkan kepada kita, apalagi semua napi yang kabur itu terlibat kasus narkotika,” demikian Kapolres Abdya.

Terpisah, Dandim 0110/Abdya, Letkol Arip Subagiyo SIP, mengatakan, pihaknya menurunkan puluhan anggotanya untuk membantu mencari delapan napi Laspas Kelas IIB Blangpidie yang kabur dan hingga kemarin belum ditemukan. “Ada 25 anggota yang kita turunkan untuk mencari napi yang kabur itu. Anggota polisi juga ikut turun,” ujar Dandim.

Dugaan sementara, kata Letkol Arip Subagiyo,  kemungkinan ada beberapa napi yang kabur itu masih berada di wilayah Abdya. Sebab, menurutnya,beberapa warga sempat melihat para napi tersebut lari ke daerah pesisir pantai dan kawasan perkampungan. “Makanya, untuk memudahkan petugas, kita ikut terlibat. Anggota yang kita turunkan itu ke daerah Ujung Tangan dan sekitarnya,” timpal Letkol Arip Subagiyo.

Untuk itu, ia meminta warga yang melihat dan menemukan napi yang kabur itu, agar melapor kepada anggota babinsa di gampong masing-masing. Sehingga, pergerakan mereka menjadi terbatas.

“Kami juga meminta peran serta, bantuan, dan informasi dari warga, dengan cara melaporkan kepada anggota kita jika melihat napi yang kabur  itu. Sehingga mereka bisa ditemukan kembali. Identitas dan foto narapidana tersebut juga sudah kita sebar,” pungkasnya. (c50)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved