Banyak Meninggal Karena Covid-19, Mahfud MD: Harta dan Jabatan Kini Tidak Ada Gunanya

Mahfud mengatakan bahwa korban meninggal dunia akibat Covid-19 di Indonesia sekarang ini sudah lebih dari 80 ribu.

Editor: Faisal Zamzami
YouTube Kemenko Polhukam
Mahfud MD ajak masyarakat untuk berkurban 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Koordinator Politik Hukum, dan Keamanan (Menkoplhukam) Mahfud Md menjelaskan situasi Pandemi Covid-19 sekarang ini kepada para ulama, dan tokoh agama se-Jawa Barat, dalam acara silaturahmi secara virtual, Minggu, (25/7/2021).

Acara tersebut juga dihadiri Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Mahfud mengatakan bahwa korban meninggal dunia akibat Covid-19 di Indonesia sekarang ini sudah lebih dari 80 ribu.

Mereka yang meninggal berasal dari berbagai latar belakang.

"Sampai catatan tadi malam mungkin hari ini bertambah lagi, termasuk dari kalangan tokoh agama, kiai, dokter, ilmuwan, pejabat, orang kecil, orang besar. ini yang terjadi sekarang," kata Mahfud.

Penanganan Pandemi sekarang ini kata dia, sama beratnya dengan tahun lalu.

Hanya saja yang berbeda, pada tahun lalu pemerintah masih mencari orang yang mau diobati melalui tracing dan testing.

Kini situasi berbalik yang ingin diobati banyak hingga antre di rumah sakit atau pelayanan kesehatan lainnya.

Bahkan saking banyaknya yang ingin diobati, harta serta jabatan sudah tidak berguna atau berpengaruh.

"Nah sekarang, saudara, harta dan jabatan dan sebagainya nggak ada gunanya. Karena sekarang sudah pada antre di rumah sakit, nggak dapat tempat.

Hartanya banyak mau bayar paling mahal, nggak bisa, karena ini (tempat perawatan) sudah ditempati orang, di rumah sakit, begitu banyak orang itu," kata Mahfud.

Bahkan orang kaya yang biasa ke luar negeri untuk mendapatkan perawatan, sekarang ini tidak bisa, karena negara lain juga menutup pintu.

"Kalau dulu orang punya uang bisa, mau ke Jerman, Singapura, Amerika tinggal milih, sekarang nggak bisa di sana ditutup di sini penuh," katanya.

Oleh karenanya kata Mahfud sekarang ini dibutuhkan kebersamaan dan persatuan dari seluruh elemen masyarakat dalam menangani Pandemi Covid-19.

Karena dalam menangani Pandemi yang hampir melanda seluruh negara di dunia tersebut, pemerintah tidak bisa bekerja sendirian.

Baca juga: Kematian Pasien Covid-19 Meningkat, Luhut Ungkap Faktor Penyebabnya

Baca juga: Pria Ini Meninggal karena Virus Corona, Sempat Ejek Vaksin Covid-19

Mahfud MD dan Menag Yaqut Silaturahmi dengan Ulama se-Jabar

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkoplhukam) Mahfud MD, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, serta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kami menggelar Silaturahmi dengan Alim Ulama, Pengasuh Pondok Pesantren, dan Tokoh Agama se-Jawa Barat, secara virtual, Minggu (25/7/2021).

Mahfud mengatakan acara silaturahmi tersebut untuk mendengar masukan dari para tokoh agama mengenai penanganan Pandemi Covid-19.

"Saya ingin mendengar masukan dan Bapak Ibu para tokoh yang diundang hari ini, tentang apa saja yang bisa disampaikan kepada pemerintah agar kita bisa bersama menangani Covid-19 dengan baik," kata Mahfud.

Ia mengatakan bahwa penanganan pandemi Covid-19 sekarang ini cukup berat.

Oleh karenanya dibutuhkan peran ulama dan tokoh agama untuk membangun kesadaran umat dalam menghadapi wabah.

"Peran tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh ormas dan sebagainya sangat diperlukan karena kita sekarang dituntut untuk bersatu," katanya.

Sementara itu Menag mengatakan bahwa tujuan digelarnya silaturahmi untuk meminta bantuan tokoh agama dan lainnya dalam penanganan Pandemi.

Ia mengatakan dalam menghadapi wabah yang terjadi sejak 2020 lalu, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri.

"Saya hanya ingin menegaskan kembali pemerintah sudah dan akan terus berikhtiar untuk berjuang mengendalikan pandemi Covid-19 ini sehingga kita bisa merasakan tenang, bisa beraktivitas normal meskipun dalam keterbatasan," kata Yaqut.

Menag berharap ulama, tokoh agama, serta elemen lainnya bisa berkolaborasi dengan pemerintah agar penanganan Pandemi Covid-19 bisa berjalan dengan baik untuk kebaikan umat.

"Kami kembali mengajak para tokoh untuk memberikan seruan, fatwa atau ajakan ke masyarakat untuk tetap protokol kesehatan aktif, mengikuti vaksinasi pemerintah agar kita semua terlindung dari pandemi Covid-19 ," ujarnya.

Seruan atau imbauan dari ulama atau tokoh agama menurutnya penting, agar masyarakat mengikutinya.

Tokoh agama dan tokoh masyarakat merupakan orang-orang yang didengar seruannya oleh masyarakat.

"Dan mudah-mudahan bapak ibu sekalian berkenan untuk menyampaikan pada masyarakat apa yang harus dilakukan pemerintah bersama sama dalam mengendalikan Covid-19 ini," harapnya.

Baca juga: Mayat Perempuan Ditemukan Terkubur di Sleman, Hanya Kenakan Pakaian Dalam, Berawal Ada Bau Menyengat

Baca juga: 5 Jet Tempur Generasi Kelima Sudah Hadir di Dunia, Adopsi Fitur Avionik Canggih, Inilah Kehebatannya

Baca juga: Massa Kepung Sejumlah Kota di Australia Tolak Lockdown Saat Kasus Covid-19 Melonjak

Tribunnews.com dengan judul Jelaskan Situasi Pandemi, Mahfud: Harta dan Jabatan Kini Tidak Ada Gunanya,

BACA BERITA KASUS COVID-19 LAINNYA

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved