Olimpiade Tokyo 2020
Mary Hanna, Atlet Olimpiade Tokyo 2020 Tertua, Wakili Australia Cabang Berkuda di Usia 66 Tahun
Ia sudah pernah merasakan atmosfer olimpiade sejak 1996, tepatnya Olimpiade Atlanta 1996, Sydney 2000, Athena 2004, London 2012, Rio 2016.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM – Mary Hanna menjadi atlet tertua pada Olimpiade Tokyo 2020.
Mary Hanna turun di cabang berkuda dalam usia 66 tahun, mewakili Australia.
Ternyata, Mary Hanna telah mengikuti Olimpiade sejak tahun 1996 di Atlanta, Amerika Serikat.
Di Olimpiade Tokyo 2020, ia memecahkan rekor menjadi atlet wanita tertua kedua dalam sejarah Olimpiade.
Hanna telah menggeluti olahraga berkuda sejak usia 4 tahun di peternakan orang tuanya.
Baca juga: Fakta Menarik Eko Yuli Irawan Sumbang Medali Perak di Olimpiade Tokyo, Raih 4 Medali di Olimpiade
Baca juga: Klasemen Medali Olimpiade Tokyo 2021, China, Jepang dan AS Bersaing Ketat, Ini Posisi Indonesia
Ia sudah pernah merasakan atmosfer olimpiade sejak 1996, tepatnya Olimpiade Atlanta 1996, Sydney 2000, Athena 2004, London 2012, Rio 2016, dan kini Tokyo 2020.
Hanna lahir di Melbourne, Victoria, Australia pada 1 Desember 1954.
Suami keduanya, Rob adalah chef d'equipe dari tim eventing Australia di Olimpiade pada 2008 dan 2012.
Suami pertamanya Gert Donvig, yang meninggal pada 1988, adalah seorang penunggang kuda di tingkat elit.
Sementara putrinya, Gitte Donvig telah mewakili Australia dalam Berkuda dressage di Piala Dunia.
Keluarga Hanna selalu terlibat dalam olahraga berkuda.
Dia awalnya adalah penunggang kuda pelompat dan acara sebelum beralih ke penunggang kuda dressage di usia 20 tahun.
Baca juga: Ini Rahasia Cabor Angkat Besi Sukses Pertahankan Tradisi Medali Olimpiade Selama 21 Tahun
Baca juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Sosok Aram Mahmoud, Pengungsi Suriah yang Dikalahkan Jonatan Christie
"Keluarga kami adalah keluarga yang sangat menyukai berkuda, itu wajib. Jika Anda tidak mengendarai, Anda tidak akan memberi makan secara praktis,” kata Hanna, dikutip dari situs Olympics.com
“Kami berkuda untuk melakukan pekerjaan stok, itu hanya bagian dari kehidupan. Saya tidak benar-benar berpakaian dengan benar sampai saya menikah dengan suami pertama saya yang berkebangsaan Denmark,”
“Dia membawa saya ke Eropa dan memperkenalkan saya pada gaya berpakaian kompetitif yang sesungguhnya," sambungnya.