Olimpiade Tokyo
Trump Tuduh Tim Sepak Bola Wanita AS Kalah dari Swedia di Olimpiade Tokyo Akibat 'Wokeisme'
Mantan Presiden AS< Donald Trump berpikir memiliki penjelasan atas kekalahan membingungkan Tim Sepak Bola Wanita AS dari Swedia di Olimpiade Tokyo
SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Mantan Presiden AS< Donald Trump berpikir memiliki penjelasan atas kekalahan membingungkan Tim Sepak Bola Wanita AS dari Swedia di Olimpiade Tokyo pada Rabu (21/7/2021).
Mantan presiden itu berbicara di " Rally to Protect Our Elections " di Phoenix, Arizona pada Sabtu (24/7/2021).
Trum menyalahkan kekalahan tim AS akibat 'wokeisme' atau rasismi atau diskrimnasi.
"Wokeisme membuat Anda kalah, menghancurkan pikiran Anda, dan menghancurkan Anda sebagai pribadi da Anda menjadi bengkok," kata Trump.
"Anda menjadi gila dan Tim Sepak Bola Wanita AS adalah contoh yang sangat baik dari apa yang sedang terjadi," ujar Trump.
“Awal minggu ini mereka secara tak terduga kalah dari Swedia, tiga-untuk-tidak ada, dan Amerika senang tentang itu," tambahnya.
Baca juga: Eko Yuli Raih Perak Olimpiade Tokyo 2021, Minta Maaf Gagal Sabet Emas, Ini Klasemen Sementara Medali
Wokeisme tampaknya merupakan permainan Trump pada istilah terbangun atau terjaga, yang menunjukkan kesadaran tentang prasangka dan diskriminasi rasial.
Trump telah berulang kali menentang kesadaran untuk masalah seperti itu di masa lalu, terutama dalam olahraga.
Dia menyebut pemain NFL yang berlutut selama lagu kebangsaan untuk memprotes kebrutalan polisi terhadap komunitas kulit hitam sebagai 'es anak laki-laki" pada November 2017.
Pada September 2020, dia menyalahkan penurunan peringkat NBA pada pesan Black Lives Matter bahwa dicetak di lapangan dan seragam pemain.
Kali ini, Trump diperkirakan akan membidik kecenderungan politik dan aktivisme pemain tertentu di tim sepak bola wanita Tim USA.
Semua 11 dari starter tim berlutut selama 10 detik sebelum pertandingan pada untuk memprotes ketidakadilan rasial dan ketidaksetaraan.
Namun sosok paling menonjol yang tampaknya dibicarakan Trump adalah gelandang 36 tahun, Megan Rapinoe.
Baca juga: Fakta Kekalahan Praveen/Melati atas Yuta/Arisa di Olimpiade, Gagal Menyandang Status Juara Grup
"Kami memiliki orang-orang dari Tim USA, dari seluruh negeri, dari semua latar belakang, dan orang-orang secara harfiah dari seluruh dunia untuk setiap tim lain," kata Rapinoe kepada AP, Senin (26/7/2021).
"Jadi, saya jelas mendorong semua orang untuk menggunakan platform itu dengan kemampuan terbaik untuk melakukan yang terbaik yang mereka bisa," tambahnya.
