Harga Emas

Harga Emas di Banda Aceh Stagnan

Artinya harga emas tidak naik dan juga tidak turun, yaitu tetap Rp 2.730.000/mayam, belum termasuk ongkos pembuatan.

Penulis: Mawaddatul Husna | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/MAWADDATUL HUSNA    
Pedagang emas sedang melayani pembeli di tokonya, di Jalan Tgk Chik Pante Kulu, Banda Aceh, Rabu (28/7/2021) 

Artinya harga emas tidak naik dan juga tidak turun, yaitu tetap Rp 2.730.000/mayam, belum termasuk ongkos pembuatan.

Laporan Mawaddatul Husna | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Harga emas di Banda Aceh dalam satu bulan terakhir ini stagnan.

Artinya harga emas tidak naik dan juga tidak turun, yaitu tetap Rp 2.730.000/mayam, belum termasuk ongkos pembuatan.

Pedagang Emas di Jalan Tgk Chik Pante Kulu, Banda Aceh, Murizal, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com, Rabu (28/7/2021).

"Harga emas termasuk stabil dalam satu bulan ini. Harganya enggak naik, juga enggak turun," ujarnya. 

Menurutnya, harga emas yang stabil ini dipengaruhi oleh geopolitik dunia yang stabil.

Jika tidak, dalam beberapa hari harga emas bisa tiba-tiba naik, namun juga bisa turun.

"Tapi sudah satu bulan ini harganya stagnan," sebutnya.

Terkait transaksi, Murizal mengatakan, sesudah Idul Adha 1442 Hijriah, sekitar 80 persen beli untuk investasi dan mahar.

Jumlah mayam yang dibeli bervariasi, mulai satu hingga puluhan mayam. 

Kemudian ada juga yang tukar tambah.

Sementara 20 persennya lagi masyarakat menjual emasnya untuk berbagai keperluan, seperti untuk pendidikan dan kebutuhan sehari-hari.

Seorang pembeli, Eko Deni Saputra yang ditemui di toko emas tersebut, menyampaikan meski di tengah pandemi Covid-19, ia bertekad untuk membeli emas tiap bulan. 

"Satu bulan satu mayam untuk keperluan mahar nanti. Jadi sudah mulai nabung terus dari sekarang," katanya.

Ia mengaku programnya "satu bulan satu mayam" itu sudah mulai dilaksanakannya sejak Maret 2021.

"Sebelumnya juga udah mulai ngumpulin emas. Tapi tiap 3 bulan sekali beli satu mayam. Kalau sekarang bertekad satu bulan satu mayam," kata Eko Deni Saputra yang berprofesi sebagai Fotografer ini. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved