Olimpiade Tokyo

Perenang Myanmar Korbankan Impian Olimpiade Tokyo, Memprotes Kudeta Militer

Perenang Myanmar, Win Htet Oo telah memimpikan berkompetisi di Olimpiade Tokyo 2020 sejak masih berusia 6 tahun.

Editor: M Nur Pakar
Yahoo Sports
Perenang Myanmar, Win Htet Oo 

SERAMBINEWS.CO, SYDNEY - Perenang Myanmar, Win Htet Oo telah memimpikan berkompetisi di Olimpiade Tokyo 2020 sejak masih berusia 6 tahun.

Namun saat final 50 meter gaya bebas putra berlangsung di Tokyo pada Sabtu (31/7/2021) malam, perenang asal Myanmar berusia 27 tahun itu hanya bisa menonton di rumah.

Meskipun waktu kualifikasi Olimpiade Tokyo baru-baru ini dan rekor nasional, dia memboikot Olimpiade sebagai protes terhadap kudeta militer yang menggulingkan pemerintah terpilih.

“Sudah dua dekade perlahan-lahan berlatih,membaik, bercita-cita berada di level di mana saya bisa mewakili negara saya,” katanya kepada NBC News, Minggu (1/8/2021) dari rumahnya di Australia awal pekan ini.

Tapi kemudian segalanya berubah di tanah air perenang ketika militer merebut kekuasaan pada Februari .

“Saya langsung tahu – saya tidak bisa mewakili Myanmar – tidak selama militer bertanggung jawab,” katanya.

Sebaliknya, dia berharap untuk membantu menjaga perhatian dunia pada negara dan memberikan tekanan pada apa yang dia sebut Komite Olimpiade Internasional "munafik".

Win Htet Oo lahir di Malaysia dari orang tua dari Myanmar.

Baca juga: Perenang AS Bobby Finke Sempat Tertinggal 50 Meter, Melaju Seperti Kilat, Raih Emas Olimpiade Tokyo

Setelah kuliah di New York, dia pindah ke Melbourne di mana dia fokus pada renangnya.

Tapi itu adalah kunjungan ke Myanmar pada tahun 2016 yang membuatnya menggandakan mimpi Olimpiadenya.

Setelah lebih dari 50 tahun pemerintahan militer yang brutal, pemilihan umum 2015 menempatkan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi dan partainya berkuasa.

Hal itu dipandang sebagai langkah besar di jalan bermasalah negara itu menuju demokrasi.

“Saya melihat banyak harapan," ujarnya.

"Saya melihat banyak energi dan keberanian, terutama dalam seni kreatif ," katanya.

"Itu benar-benar menginspirasi saya untuk mempertimbangkan apa yang saya lakukan sebagai perenang, sebagai atlet,” kenangnya.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved