Berem Terkikis Hujan, Ruas Jalan di Kawasan Tan Saril Bebesen Aceh Tengah Rawan Kecelakaan

Pasalnya, kondisi berem atau bahu jalan yang sudah terkikis air hujan beberapa waktu lalu, belum juga dibenahi.

Laporan Mahyadi | Aceh Tengah

SERAMBINEWS.COM, TAKENGON – Akses jalan menuju beberapa kampung di Kecamatan Bebesen, Kabupaten Aceh Tengah, via Kampung Tan Saril, berpotensi rawan terjadinya kecelakaan. 

Pasalnya, kondisi berem atau bahu jalan yang sudah terkikis air hujan beberapa waktu lalu, belum juga dibenahi.

Apalagi, lokasi bahu jalan yang terkikis air hujan berada tikungan tajam serta tanjakan, sehingga sangat rawan jika dilintasi kendaraan berbadan besar seperti truk pengangkut hasil bumi dari daerah tersebut.

Selain itu, ruas jalan juga tidak dipasang rel pengaman (guard rail) untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan.

Sementara, di sisi jalan terdapat tebing dengan kedalaman sekitar lima meter lebih, sehingga dianggap berbahaya jika sempat kendaraan terperosok di kawasan itu.

Baca juga: Rawan Kecelakaan, Satlantas Tambal Jalan Berlubang Cot Mane-Guhang

Baca juga: Traffic Light Depan Pendopo Bupati Gayo Lues Padam, Arus Lalu Lintas Semrawut, Rawan Kecelakaan

Baca juga: Sapi Berkeliaran di Jalan Kereta Api Lama Ingin Jaya, Pengendara Sulit Melintas & Rawan Kecelakaan 

“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak PUPR untuk proses perbaikan ruas jalan itu,” kata Kepala BPBD Aceh Tengah, Ishak, kepada Serambinews.com, Senin (2/8/2021).

Dia sebutkan, pada saat musim hujan deras beberapa bulan lalu, memang terdapat beberapa titik longsoran di kawasan itu.

Untuk titik terparah, sudah ditangani oleh pihak BPBD Aceh Tengah, sedangkan untuk berem jalan yang terkikis, masih bisa dilintasi kendaraan dengan baik.

“Laporan dari masyarakat, sudah kami sampaikan ke pihak terkait, termasuk ke Asisten II. Jadi nanti, pihak PUPR lagi yang tangani,” ujarnya.

Ruas jalan Tan Saril menuju beberapa kampung di Kecamatan Bebesen, bahkan menjadi akses alternatif menuju beberapa kecamatan di Kabupaten Aceh Tengah.

Jalan itu termasuk yang sering dilintasi kendaraan berbadan besar untuk mengangkut berbagai kebutuhan warga.

Termasuk akses utama pengangkut hasil produksi perkebunan, seperti kopi arabika Gayo. (*)