SBA Fokus Lima Pilar Untuk Memperkuat Hubungan dengan Masyarakat

BANDA ACEH - PT Solusi Bangun Andalas (SBA) merupakan salah satu produsen semen di Indonesia dengan kapasitas produksi sebesar 1,8 juta ton per tahun. Pabrik SBA terletak di Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar. Perusahaan mengoperasikan pabrik terintegrasi di Lhoknga, dan fasilitas pengemasan yang berlokasi di Lhoknga, Lhokseumawe, Belawan, Batam and Dumai.

Hal tersebut disampaikan Head of External Relation PT Solusi Bangun Andalas, Win Bernadino, saat menjadi narasumber dalam Podcast SBA bersama Serambi Indonesia dengan tema “Kiprah dan Kontribusi Program CSR SBA dalam Pemberdayaan Ekonomi dan Pendidikan di Masyarakat”.

Kegiatan yang disiarkan langsung melalui Facebook Serambinews.com, ini menghadirkan narasumber lainnya General Affairs and Community Relation Manager PT Solusi Bangun Andalas, Tafaul Rijal yang dipandu Host, News Manajer Serambi Indonesia, Bukhari M Ali, Kamis (5/8/2021).

Win Bernadino menyampaikan SBA adalah anak perusahaan dari PT Solusi Bangun Indonesia Tbk--bagian dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG.

Sementara General Affairs and Community Relation Manager PT Solusi Bangun Andalas, Tafaul Rijal mengatakan SBA terus memenuhi kebutuhan para pemangku kepentingan melalui 5 pilar CSR yaitu SBA Cerdas, SBA Mandiri, SBA Sehat, SBA Lestari dan SBA Peduli. Kelima pilar ini merujuk pada 4 pilar TPB yakni pilar sosial, pilar ekonomi, pilar lingkungan dan pilar hukum dan tata Kelola.

Ia menyampaikan CSR SBA fokus dalam lima pilar yaitu pertama, SBA Cerdas, untuk menjembatani perbedaan tingkat pendidikan pada masyarakat. Kedua, SBA Mandiri, untuk mengembangkan kemampuan ekonomi masyarakat.

Ketiga, SBA Sehat, untuk mendorong perilaku dan kondisi masyarakat yang sehat. Keempat, SBA Lestari, yang berorientasi menguatkan kegiatan untuk pelestarian lingkungan. Kelima, SBA Peduli, mendukung kegiatan masyarakat berdasarkan kearifan lokal.

“Dalam menjalankan program CSR-nya, SBA juga didukung oleh Komite Bersama Program Pengembangan Masyarakat yang terdiri dari unsur-unsur pemimpin/tokoh masyarakat, perusahaan dan pemerintah setempat dengan tugas menyusun kerangka, menetapkan dan menjalankan program,” sebutnya.

Dikatakan, komite ini secara efektif membentuk satu badan pekerja sebagai mitra tim Community Relation SBA di lapangan dalam menjalankan program-program yang telah ditetapkan komite.

Dikatakan dengan adanya komite bersama ini, dapat dipastikan bahwa program pengembangan masyarakat yang dilakukan melalui program CSR SBA tidak dijalankan Perusahaan secara sepihak tetapi dilaksanakan bersama, dan diharapkan dapat menemukan kriteria yang dikehendaki bersama antara Perusahaan dan masyarakat.(una)