Tim SAR Nias Bantu Cari Nelayan Singkil Hilang

Pencarian nelayan asal Pulau Baguk, Kecamatan Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil, berlanjut pada Kamis (5/8/2021)

Editor: bakri
Dokumen Yudistira
Tim SAR Nias menggunakan searaider, Kamis (5/8/2021), turut membantu mencari nelayan asal Pulau Baguk, Kecamatan Pulau Banyak, Aceh Singkil, yang sudah enam hari hilang. 

SINGKIL - Pencarian nelayan asal Pulau Baguk, Kecamatan Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil, berlanjut pada Kamis (5/8/2021). Ini merupakan pencarian hari keenam sejak dua nelayan dinyatakan hilang kontak, Sabtu (30/7/2021) lalu. Dua nelayan yang hilang itu, Zakaria (68) dan Syafrizal (39).

Pada pencarian hari keenam Tim Search and Rescue (SAR) Nias, Sumatera Utara, turut membantu melakukan pencarian. Mereka bergabung dengan tim gabungan Satgas SAR Kepulauan Banyak.

"Skenario 1 unit SRU menggunakan speed boat ambulance menuju Pulau Pinang, Ujung Lolok dan Sarang Alu. 1 unit SRU menggunakan sea rider kantor SAR Nias menuju belakang Ujung Batu, Sikandang, Tambarat, Pulau Lamun," kata Sekretaris Satgas SAR Kepulauan Banyak, Yudistira.

Sayangnya, ketika pergerakan baru dimulai, cuaca buruk menghadang. Sehingga pencarian ditunda sambil menunggu cuaca membaik.

"Cuaca sangat tidak memungkinkan untuk sementara hold semua pergerakan," ujar Yudistira.

Sejak tengah malam tadi angin kencang melanda wilayah Aceh Singkil termasuk Pulau Banyak. Bahkan di Kecamatan Kuala Baru, atap rumah warga terbang diterpa angin.

Jelang pagi cuaca membaik. Namun angin kembali bertiup kencang hingga memicu terjadinya gelombang di laut.  Sebagaimana diberitakan sebelumnya, dua nelayan asal Desa Pulau Baguk, Kecamatan Pulau Banyak, Aceh Singkil, hilang kontak sejak pergi melaut, Jumat (30/7/2021) lalu.

Kedua nelayan tersebut Zakaria (68) dan Syafrizal (39). Mereka berangakat melaut menggunkan perahu kayu. Belum pulangnya dua nelayan membuat cemas keluarga. Sebab, saat malam kejadian turun badai berupa hujan disertai angin yang memicu terjadinya gelombang tinggi.

Biasanya nelayan pergi melelaut sore lantas pulang malam. Namun hingga siang belum juga pulang. Nahasnya lagi Zakaria dan Syafrizal tidak membawa telepon seluler. Sehingga keberadaanya sulit terlacak. Sejak saat itulah pencarian terus dilakukan namun belum berbuah hasil.(de)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved