Laut China Semakin Memanas dan Disebut Bakal Jadi Medan Perang, Indonesia Harus Waspada

Laut China Selatan memang menjadi sorotan publik dunia beberapa tahun terakhir sebelum pandemi covid-19 dan saat pandemi seperti saat ini.

Editor: Amirullah
AFP
Kapal-kapal Amerika Serikat di perairan Laut China Selatan, berdekatan dengan teluk Filipina. 

SERAMBINEWS.COM - Laut China Selatan semakin memanas.

Wilayah yang berbatasan dengan Indonesia itu disebut bakal berpeluang menjadi medan perang.

Tak sedikit pula yang mengatakan kawasan yang sebagian besar berada di wilayah Asia Tenggara itu bakal jadi tempat pertama terjadinya perang dunia ketiga.

Bukan tanpa alasan, hal itu dilihat dari semakin meningkatnya kegiatan militer yang ada di kawasan tersebut.

Tak hanya perseteruan antaran China dengan negara-negara tetangganya sendiri.

Negara-negara barat pun kini mulai ikut andil bagian dalam memanaskan konflik di Laut China Selatan tersebut.

Tercatat antaran lain Inggris dan Jerman telah menyetujui untuk mengirimkan armada perangnya ke kawasan itu.

Terbaru, pemerintah China pada Jumat (6/8/2021) mengumumkan akan mengadakan latihan militer besar-besaran.

Baca juga: Memanas! India Kerahkan Kapal Perang ke Laut China Selatan Bergabung dengan AS Melawan China

Pengumuman ini dilakukan pada saat AS juga menggelar latihan militer skala besar yang menargetkan China, dan beberapa negara termasuk Inggris, Jerman dan India berencana untuk mengirim atau telah mengirimkan kapal perang mereka ke Laut China Selatan.

Melansir Global Times, hingga Selasa, sejumlah pengamat mengatakan China sudah menyiapkan zona pembatasan navigasi yang luas di Laut China Selatan.

Para pengamat menilai, latihan tersebut menyerupai latihan yang dilakukan tahun lalu di mana Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) dilaporkan melakukan latihan rudal balistik anti-kapal pembunuh kapal induk secara langsung.

Menurut para ahli, rincian tentang latihan yang akan datang tetap spekulatif.

Hal itu akan berfungsi sebagai tanggapan terhadap provokasi baru-baru ini, yang menunjukkan bahwa China memiliki senapan berburu yang siap melawan serigala.

Berdasarkan pengumuman yang dirilis oleh Administrasi Keselamatan Maritim China pada hari Rabu, Negeri Panda tersebut akan mengadakan pelatihan militer di Laut China Selatan mulai Jumat hingga Selasa, dan kapal lain dilarang memasuki zona pembatasan navigasi.

Media Pertahanan Nasional pada hari Kamis (5/8/2021) memberitakan, koordinat yang diberikan dalam pemberitahuan tersebut menunjukkan bahwa zona eksklusif membentang dari perairan di tenggara Pulau Hainan hingga sebagian besar perairan di sekitar Kepulauan Xisha, yang berarti bahwa area latihan lebih besar daripada Pulau Hainan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved